Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dilalap Si Jago Merah, Pedagang Pasar Johar Menangis Berharap Dapat Bantuan

Saat dikunjungi Walikota Semarang Hendrar Prihadi, pedagang terlihat menangis. Mereka mengaku menjadi korban kebakaran dua kali.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Dilalap Si Jago Merah, Pedagang Pasar Johar Menangis Berharap Dapat Bantuan
Tribun jateng/hermawan handaka
TERBAKAR - Pasar relokasi Pasar Johar di belakang Masjid Agung Jawa Tengah, terbakar, sekira pukul 18.30, Rabu (2/2). Pedagang hanya bisa memandangi lapak dagangannya terbakar karena api yang begitu besar, sementara petugas pemadam kebakaran berjibaku menprotkan air untuk memadamkan api. 

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Ratusan kios pedagang di tempat Relokasi Pasar Johar belakang Masjid Agung terbakar, Rabu (2/2) sekira pukul 18.30 WIB.

Lokasi pasar berada di Jalan Arteri Soekarno-Hatta, Kota Semarang.
Pasar yang menjadi lokasi eks Pasar Johar itu ludes terbakar dilalap si jago merah.

"Api muncul habis Magrib, dari blok F4 terus menjalar cepat, F1 sampai F9 habis," kata Koordinator keamanan, Yono.

Sementara itu, menurut salah satu pedagang, Amad, menyebut api pertama kali terlihat di bagian depan blok F di relokasi Pasar Johar tersebut.

"Di sisi depan, kiosnya itu isinya gorden dan barang-barang yang mudah terbakar," katanya.

Ia mengaku, akibat kebakaran alami kerugian mencapai ratusan juta rupiah.Lantaran dua kios yang berisi gerabah ludes.

"Rugi ratusan juta. Saya bingung ini cuma ini satu-satunya saya cari duit jualan gerabah," ucapnya.

BERITA TERKAIT

Saat dikunjungi Walikota Semarang Hendrar Prihadi, pedagang terlihat menangis. Di hadapan wali kota yang akrab disapa Hendi ini, mereka mengeluhkan telah dua kali menjadi korban kebakaran.

Ahmad satu di antara pedagang perabot rumah tangga yang terbakar kiosnya. Dia mengaku mendapatkan info kebakaran selepas Maghrib. Kebakaran dimulai dari sisi depan.

"Pukul 17.30 saya masih di sini. Tidak ada apa-apa. Terus saya keluar tahu-tahunya selepas Salat Maghrib saya dibel saudara saya terjadi kebakaran," ujarnya.

Menurut Ahmad, kerugian yang dialami mencapai ratusan juta rupiah. Sementara saat terbakar banyak dagangan masih berada di dalam kios.

"Kalau kerugian saya ada sekitar Rp 100 juta, baik dagangan yang di kios maupun di gudang," tuturnya.

Ahmad hanya bisa pasrah ketika melihat dagangannya ludes terbakar. Dia mengaku telah dua kali mengalami kejadian yang sama.

"Saya sudah dua kali menjadi korban. Kejadian pertama di Johar lama. Agar bisa bangkit saya jual tanah," tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas