Kapal Pembawa 34 TKI Ilegal Tenggelam di Batubara Sumut: Tujuan Malaysia, Nakhoda Kabur
Calon pekerja yang sudah memiliki agen dan menunggu di Malaysia bekerja sebagai buruh kilang (pabrik) di Malaysia.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, BATUBARA - 34 Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang diamankan oleh petugas Pangkalan TNI Angkatan Laut Tanjungbalai Asahan (Lanal TBA), Senin(7/2/2022) di perairan Tanjung Tiram memiliki tujuan yang berbeda-beda.
Dimana dari keterangan Danlanal TBA, Letkol Laut (P) Aan Prana Tuah Sebayang 34 PMI ilegal ini memiliki tujuan kerja yang berbeda-beda.
"Tujuannya ini berbeda-beda, kebanyakan di sana belum jelas bekerja sebagai apa dan sebagian sudah ada yang menunggu," jelas Danlanal TBA, Letkol Laut (P) Aan Prana Tuah Sebayang.
Calon pekerja yang sudah memiliki agen dan menunggu di Malaysia bekerja sebagai buruh kilang (pabrik) di Malaysia.
Baca juga: Aksi Heroik Berujung Duka, Remaja 18 Tahun Meninggal Saat Tolong Teman yang Tenggelam Terbawa Arus
"Karena di Malaysia saat ini sedang panen sawit, jadi rata-rata di sana bekerja sebagai tukang permanen," katanya.
Selain itu, sebagian lainnya berencana berdagang baju serta berdagang perlengkapan rumah tangga yang dibawanya dari Indonesia.
"Ada juga yang berdagang di sana. Seperti jual baju, dan berbagai perlengkapan lainnya yang dibawanya di Indonesia dan akan dijajakan di Malaysia," ungkapnya.
Ia mengatakan, dengan ditutupnya jalur legal masuk dan keluar Malaysia sendiri, harga sawit di Indonesia sempat naik, dikarenakan untuk permanen di Malaysia tidak ada.
"Dengan pencegahan ini, harga sawit di Indonesia cukup bagus. Karena kita bisa memaksimalkan pekerja kita, sehingga hal ini menaikan ekonomi Indonesia," ujarnya.
Baca juga: Cegah Masuk dan Beredarnya Barang Ilegal, Ini Langkah Bea Cukai
Ia mengatakan, untuk masyarakat yang hendak ke Malaysia, diharapkan jangan melalui jalur tikus atau ilegal, dikarenakan hal itu sangat membahayakan dan berisiko tinggi.
Nakhoda kabur
Terkait dengan pengamanan 34 pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal yang nyaris tenggelam di perairan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara ternyata tekong (Nahkoda) belum diketahui keberadaannya.
Hal itu diungkapkan oleh Danlanal TBA, Letkol Laut (P) Aan Prana Tuah Sebayang saat dikonfirmasi Tribun Medan, Senin (7/2/2022) di Posal Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara.
"Untuk tekong (Nahkoda) belum diketahui. Apakah kabur, atau ada dari salah satu dari 34 PMI yang diamankan Posal Tanjung Tiram," kata Danlanal.
Lanjutnya, saat ini masih dilakukan pendalaman oleh tim Intelejen Lanal TBA dan Satuan Reserse Kriminal Polres Batubara.
"Ini masih dilakukan penyelidikan. Apakah kabur, atau ada dari antara 34 ini," ujarnya kepada tribun-medan.com.
Baca juga: Seorang TKI Asal Gunungkidul YogyakartaTerpapar Covid-19
Ia mengaku saat ini ada empat orang yang dilakukan pemeriksaan di Polsek Rabuhan Ruku untuk diminati keterangannya.
"30 di sini (Posal Tanjung Tiram) dan empat di Polsek Labuhan Ruku untuk diperiksa," katanya.
Ia mengaku, mempercayakan pemeriksaan tersebut kepada pihak kepolisian agar dapat mengungkap siapa agen dan pelaku human traficking.
"Akan kami cari hingga ke akarnya, dan saya mempercayakan pemeriksaan kepada Satuan Reserse Kriminal Polres Batubara untuk menyelidiki kasus ini," ungkapnya.
Sebelumnya, Kapal pengangkut pekerja migran ilegal tenggelam di perairan Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara, Sumatera Utara, Senin (7/2/2022).
Pada sebuah video yang tersebar, tampak puluhan orang yang merupakan pekerja migran ilegal nyaris tenggelam di perairan yang berlumpur.
Puluhan pekerja ilegal ini pun nyaris tewas bila tidak segera mendapatkan pertolongan dari personel TNI AL Lanal TBA, Pos Tanjung Tiram.
Lumpur itu sudah setinggi dagu orang dewasa.
Danlanal TBA, Letkol Laut (P) Aan Prana Tuah Sebayang mengungkapkan kejadian ini terjadi pada Senin, (7/2/2022) subuh.
Letkol Aan Prana mengatakan ada 34 orang pekerja ilegal yang diamankan.
Mereka diberangkatkan dari Batubara hendak menuju Malaysia.
Baca juga: Awalnya Bersantai dengan Sejumlah Teman, Pemuda Tenggelam di Sungai Mahakam Samarinda
"Benar, anggota Lanal pos Tanjung Tiram berhasil menyelamatkan 34 orang PMI ilegal yang nyaris tenggelam," kata Aan kepada tribun-medan.com, Senin (7/2/2022).
Lumpur yang menggenangi para TKI ilegal tersebut sudah mencapai sedagu orang dewasa dan nyaris menenggelamkan seluruhnya.
"Sedagu sudah lumpurnya. Mereka meraba-raba untuk menyelamatkan diri," ujarnya.
Letkol Aan mengatakan peristiwa ini terjadi akibat adanya kebocoran dari kapal yang ditumpangi oleh 34 TKI ilegal tersebut.
"Diduga ada kebocoran, jadi saat mau di transit ke kapal dari Indonesia ke kapal yang menampung dari Malaysia. Namun, belum sampai disana, kapal sudah karam," katanya.
Ia mengaku, saat ini seluruh PMI ilegal tersebut sudah dievakuasi di Posal Tanjung Tiram, Kabupaten Batubara.
"Mereka tujuannya ini berbeda-beda, kebanyakan di sana belum jelas bekerja sebagai apa dan sebagian sudah ada yang menunggu," jelas Danlanal TBA.
Bekerja sebagai buruh pabrik
Lanjutnya, yang sudah memiliki agen dan menunggu di Malaysia bekerja sebagai buruh kilang (pabrik) di Malaysia.
"Karena di Malaysia saat ini sedang panen sawit, jadi rata-rata disana bekerja sebagai tukang permanen," katanya.
Selain itu, sebagian lainnya berencana untuk berdagang baju serta berdagang perlengkapan rumah tangga yang dibawanya dari Indonesia.
"Ada juga yang berdagang di sana. Seperti jual baju, dan berbagai perlengkapan lainnya yang dibawanya di Indonesia dan akan dijajakan di Malaysia," ungkapnya.
Ia mengatakan, dengan ditutupnya jalur legal masuk dan keluar Malaysia, harga sawit di Indonesia sempat naik, dikarenakan untuk permanen di Malaysia tidak ada.
"Dengan pencegahan ini, harga sawit di Indonesia cukup bagus. Karena kita bisa memaksimalkan pekerja kita, sehingga hal ini menaikan ekonomi Indonesia," ujarnya.
Ia mengatakan, untuk masyarakat yang hendak ke Malaysia, diharapkan jangan melalui jalur tikus atau ilegal, dikarenakan hal itu sangat membahayakan dan beresiko tinggi.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul TERBONGKAR, 34 Pekerja Migran Ilegal yang Nyaris Tenggelam hendak Kerja di Kilang dan Jual Baju
dan
NAHKODA Kabur saat Kapal Pemboyong 34 Migran Ilegal Karam di Tanjung Tiram, Ini Kata Letkol Sebayang
Penulis: Alif Al Qadri Harahap
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.