Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Kita Ini Kayak Koboy, Saya Senang dan Antusias

Jadi ada semangat juga karena unik Presiden kita ini, kayak koboy juga, jadi saya senang.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Presiden Kita Ini Kayak Koboy, Saya Senang dan Antusias
Tribun Jabar/Deni Denaswara
PENGERJAAN PATUNG - Pekerja tengah melakukan proses pengelasan saat pembuatan patung Jokowi Naik Motor di komplek Galeri Nu Art, Setraduta, Bandung, Rabu (2/2/2022). Target pengerjaan patung ini kurang lebih satu bulan lebih, dan nantinya patung ini akan di pajang di kawasan Sirkuit Balap Internasiona Mandalika, Lombok Tengah. 

Bahan apa yang digunakan untuk patung ini?

Bahan untuk patung motor ini strukturnya menggunakan stainless steel yang anti karat, kemudian kita bungkus dengan kuningan anti karat, karena Mandalika ini posisinya dekat dengan laut, sebentar pasti berkarat.

Kemudian bahan patung yang di luarnya itu kuningan supaya dia tahan dengan cuaca, nanti alam akan oksidasi, pewarnaan alami dari alam.

Beda sama baja dan besi, begitu korosi akan terus dimakan hancur, kalau kuningan tidak, kemudian tahan panas.

Jadi untuk tahan ratusan bahkan ribuan tahun haruslah pakai bahan itu. Ini sudah pasti tahan, karena kuningan itu bahan aslinya tembaga dicampur dengan timah, sehingga ke luar warna kuning seperti emas. 

Nanti akan ditempatkan di mana?

Rencananya akan dipasang di gerbangnya, di pintu masuk ke sirkuit itu. Jadi di gerbangnya itu, satu tulisan Mandalika kalau tidak salah, satu lagi patung ini. 

Berita Rekomendasi

Apakah ada nama khusus untuk patung ini?

Namanya belum ada, nanti dipikir dulu. Barangkali Pak Jokowi mau ngasih namanya. 

Apa proyek selanjutnya?

Saya ini sebenarnya lebih banyak mengerjakan proyek kita sendiri, kita punya tempat atau menyewa tempat untuk dikerjakan di situ.

Sederhana saja, itu patung kuda di Jakarta masih tanggung jawab kita bukan punya DKI, jangan salah. Jadi dulu idenya, daripada iklan bilboard gede-gede di Jakarta itu, saya bilang kenapa tidak bikin sesuatu, mereka (perusahaan) suruh bayarin kasih saya haknya.

Dulu kita berpikir akan dibantu pemerintah DKI, ternyata tidak. Kemudian saya ngobrol sama Bank Swasta, dia mau logonya ditempel di patung itu, kecil saja tidak ramai ada keindahannya, kalau bilboard kan menghalangi, belum lagi kena angin ada yang roboh.

Gubernur akhirnya setuju, dan Presiden setuju. Jadi, proyek kita lebih banyak sendiri atau kerja sama dengan perusahaan lain untuk proyek pariwisata.(*)

Baca juga: Kalau Bukan Teja Paku Alam, Persib Bisa Amburadul

Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas