Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengakuan Bupati Langkat Soal Kerangkeng di Rumahnya: Kukuh Sebut Pembinaan, Akui Ada yang Tewas

Ini sederet pengakuan Bupati Langkat non aktif, terbit Rencana Peranginangin soal kerangkeng di rumahnya: Kukuh Sebut Pembinaan, Akui Ada yang Tewas.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pengakuan Bupati Langkat Soal Kerangkeng di Rumahnya: Kukuh Sebut Pembinaan, Akui Ada yang Tewas
kolase tribunnews
Bupati Langkat Terbit Peranginangin dan temuan penjara di rumahnya. - Ini sederet pengakuan Bupati Langkat non aktif, terbit Rencana Peranginangin soal kerangkeng di rumahnya: Kukuh Sebut Pembinaan, Akui Ada yang Tewas. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pengungkapan temuan kerangkeng manusia di rumah milik Bupati Langkat non-aktif, Terbit Rencana Peranginangin masih terus bergulir.

Dalam perkembangan kasus, sejumlah fakta baru pada kerangkeng tersebut terungkap.

Seperti, jumlah orang yang ditahan mencapai puluhan orang, adanya dugaan tindakan penyiksaan, hingga memperkerjakan tahanan tanpa digaji.

Kini, Bupati Langkat tersebut akhirnya angkat suara perihal kerangkeng di rumahnya usai dirinya terjaring operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi.

Baca juga: UPDATE Kerangkeng Milik Bupati Langkat: Polisi Temukan Kuburan Korban Tewas hingga Alat Penyiksa

Terbit membantah ruangan yang menahan puluhan orang itu disebut kerangkeng manusia.

Ia tetap kukuh menyebut temuan kerangkeng itu sebagai tempat pembinaan bagi para pecandu narkoba, walaupun tak memiliki izin.

Dia juga menjelaskan, tempat itu terbuka dan sudah banyak diketahui banyak orang.

BERITA REKOMENDASI

"Kalau laporan (izin) tidak (ada), tapi itu sudah umum, tidak dirahasiakan lagi," kata Terbit kepada wartawan, Senin (7/2/2022) dikutip dari Kompas.com.

"Kalau izin, itu bukan rehab-an, itu pembinaan," imbuh dia.

Penjara manusia di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin.
Penjara manusia di rumah Bupati Langkat, Terbit Rencana Peranginangin. (H/O via TribunMedan)

Baca juga: Penghuni Kerangkeng Manusia Bupati Langkat Dipekerjakan di Ladang Sawit Tanpa Upah, Ada yang Tewas

Terbit juga membantah dirinya memperkerjakan orang-orang yang dia bina di kerangkeng itu.

Dia menyebut, penghuni tempat tersebut hanya ia berikan pelatihan untuk mendapatkan keterampilan.

"Bukan dipekerjakan, hanya untuk memberikan sebagai skill, supaya menjadi keterampilan dari situ orang itu bisa memanfaatkan di luar," ucapnya.


Awal Dibangunnya Kerangkeng

Terbit juga mengungkapkan awal kerangkeng tersebut dibangun.

Dikatakannya, tempat itu untuk untuk membina anggota Pemuda Pancasila (PP) pecandu narkoba.

"Organisasi sendiri saya sebagai tokoh Pemuda Pancasila. Supaya bisa menghilangkan pecandu narkoba," ucap Terbit usai menjalani pemeriksaan Komnas HAM di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (7/2/2022), melansir Tribunnews.com.

Kemudian berjalannya waktu, kerangkeng tersebut dipakai untuk masyarakat luas.

Baca juga: Fakta Baru Kerangkeng Manusia di Rumah Bupati Langkat, Satu Tahanan Disiksa hingga Cacat Permanen

Dia mengaku sifatnya membantu warga di sekitar rumahnya.

Terbit bahkan menyebut ada warga yang meminta anggota keluarganya untuk dikarangkeng.

"Ini permintaan masyarakat," kata dia.

Akui Ada Penghuni yang Tewas

Di samping itu, Bupati Langkat non-aktif itu juga mengakui adanya orang yang meninggal dalam kerangkeng di rumahnya.

Meskipun mengaku, Terbit tak menyebut secara spesifik berapa orang yang meninggal dalam kerangkeng itu.

Hal tersebut disampaikan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam setelah memeriksa Terbit.

"Enggak ngomong jumlah orang tapi bahwa ada yang meninggal iya (mengakui)," tutur Anam di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (7/2/2022) sebagaimana diberitakan Tribunnews.com sebelumnya.

Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (7/2/2022).
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Senin (7/2/2022). (Ilham Rian Pratama)

Baca juga: Bupati Langkat Soal Kepemilikan Kerangkeng Manusia: Tidak Dirahasiakan, Tak Perlu Izin

Anam mengatakan, pihaknya mendata ada tiga orang yang meninggal di kerangkeng itu.

Pihaknya kini sedang mendalami penyebab meninggalnya tiga orang tersebut.

Anam juga belum bisa memerinci prosedur pemakaman yang dilakukan pembina dalam kerangkeng manusia itu.

Saat ini, pihaknya masih mendalami prosedur yang dilakukan pembina kerangkeng saat ada korban yang meninggal.

"Nanti detailnya pascalaporan. Karena gini, ketika kita banyak mencari detil gitu enggak ada jaminan perlindungan saksi dan korban di lapangan."

"Kami muter terus di sana, ketika janji sudah mau dapat geser lagi, geser lagi (cari informasi)," kata Anam.

Sementara itu, Komisioner Pendidikan dan Penyuluhan Komnas HAM Beka Ulung Hapsara menambahkan, pihaknya mengaku mendapatkan sejumlah informasi mengenai sejarah kerangkeng manusia saat meminta keterangan terhadap Terbit.

Termasuk soal metode pembinaan yang dilakukan tim pengelola kerangkeng, hingga mengkonfirmasi ihwal kabar penghuni yang tewas.

"Dan memang terkonfirmasi ada yang meninggal dalam kerangkeng tersebut dan juga bagaimana SOP penanganan kalau ada kekerasan atau korban jiwa," ujar Beka.

(Tribunnews.com/Shella Latifa/Ilham Rian Pratama)(Kompas.com/Irfan Kamil)

Baca berita lainnya terkait Penjara di Rumah Bupati Langkat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas