Antisipasi Lonjakan Covid-19, Pemprov Banten Siapkan Ribuan Tempat Tidur
Pemprov Banten telah menyiapkan ribuan tempat tidur untuk pasien Covid-19 guna mengantisipasi lonjakan Covid-19.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG- Pemprov Banten telah menyiapkan ribuan tempat tidur untuk pasien Covid-19 guna mengantisipasi lonjakan Covid-19.
Tempat tidur tersebut disebar di rumah sakit dan layanan fasilitas isolasi mandiri.
Gubernur Banten Wahidin Halim mengatakan ada 2.940 tempat tidur untuk pasien Covid-19 yang tersebar di seluruh penjuru Banten.
"Jangan Panik. Ada 2.940 tempat tidur diseluruh Banten."
Baca juga: Tiga Sekolah di Kota Medan Ditutup Imbas Penambahan Pasien Covid-19
"Dirawat di rumah sakit ada 16 persen, rumah singgah agak tinggi," terang Wahidin usai rapat koordinasi penanganan Covid-19 se-Tangerang Raya, Selasa (8/2/2022).
Wahidin pun mengakui kalau Banten sudah diserang gelombang ketiga Covid-19 semenjak masuknya varian Omicron.
Oleh karena itu, segala fasilitas kesehatan untuk pasien Covid-19 pun telah disiapkan.
"Kita bicara kesiapan, vaksinasi, kesiapan rumah sakit, dokter, obat-obatan, oksigen, tadi sudah siap."
"Akan terjadi puncak Covid-19 sebagaimana disinyalir para ahli, infrastruktur sudah ada pada saat Covid-19 awal-awal," jelas Wahidin.
Di kesempatan yang sama, Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengaku kalau bed occupancy rate (BOR) diwilayahnya sudah 43 persen.
Baca juga: Update Covid-19 Global 9 Februari 2022: Total Infeksi Capai 400,2 Juta, Kasus Baru 1.596.816
Hingga kini, Pemkot Tangerang sudah menyiapkan 373 tempat tidur tersebar diseluruh Rumah Isolasi Terkonsentrasi (RIT).
"Pemkot sudah siapkan tempat tidur, kapasitas BOR sekarang 43 persen," ujar Arief.
"Terus RIT baru buka lagi SMP 30, terpakai baru 115, masih kosong 258. Karena total kapasitas ada 373 kasur," terangnya lagi.
Sementara, tempat isolasi terpusat di Kabupaten Tangerang sudah melebihi kapasitas yang tersedia.
Sebab, keterisiain ruang di Hotel Isolasi Yasmin, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, saat ini telah mengalami kelebihan kapasitas.
Dimana, dari yang seharusnya hanya diisi 240 pasien, saat ini sudah 301 pasien dengan kategori Orang Tanpa Gejala (OTG).
Adanya hal itu, pengelola hotel isolasi pun menerapkan skema khusus, untuk bisa menampung pasien yang hendak menjalani perawatan Covid-19 di tempat tersebut.
"Sebelum adanya peningkatan kasus yang signifikan ini, satu kamar itu terisi satu orang, bila dia bukan klaster keluarga."
"Tapi sekarang, kita tambah, dimana satu kamar terisi dua orang, dengan jenis kelamin yang sama," jelas Koordinator Tim Relawan Hotel Singgah Covid-19 Kabupaten Tangerang dr Maulia Rahma.
Baca juga: Kemenkes: Pasien Covid-19 Isoman dan Isoter Kurangi Beban Rumah Sakit dan Tenaga Kesehatan
Menurutnya, saban hari ada 72 pasien yang datang ke hotel isolasi.
Perbandingannya, tiap hari ada 30 pasien yang dinyatakan sembuh usai menjalani perawatan di hotel tersebut.
"Sehari itu yang masuk ke hotel isolasi ada 72, dengan yang keluar ada 30 orang, namun karena yang masuk ini cukup banyak jumlahnya, ya tetap saja penuh," ujarnya.
Meski banyaknya pasien yang melakukan isolasi di Hotel Yasmin, dirinya memastikan untuk obat-obat hingga oksigen tidak mengalami kekurangan.
"Untuk obat-obatan allhamudulilah kita masih aman. kita siap dan sudah ter isi penuh juga, ada 6 tabung besar dan 5 tabung kecil," pungkas dia.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Covid-19 Melonjak, Gubernur Banten Minta Masyarakat Tak Panik: Ada 2.490 Tempat Tidur untuk Pasien