Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perjalanan Lepas Jeratan Buaya Berkalung Ban Sejak Tahun 2016 hingga Tili yang Kini Jadi Incaran

Perjuangan melepas Jeratan ban yang melingkar di leher seekor buaya di Kota Palu, Panji Sang Petualang turun tangan, mas Tili sukses.

Editor: Wahyu Aji
zoom-in Perjalanan Lepas Jeratan Buaya Berkalung Ban Sejak Tahun 2016 hingga Tili yang Kini Jadi Incaran
Kolase Tribunnews.com: TribunPalu.com/Ketut Suta dan AFP PHOTO/ARFA
(Kiri) Foto Tili, pria yang berhasil menangkap buaya berkalung ban di Palu (Kiri) Foto buaya berkalung ban sebelum ditangkap. 

Buaya dengan ban melingkar di lehernya itu memang sudah sejak lama kerap muncul di Sungai Palu.

Baca juga: Usai Taklukkan Buaya Berkalung Ban, Tili Dapat Voucher Makan Gratis, BKSDA Sulteng Beri Apresiasi

"Ukuran kaya besar pohon kelapa sudah," kata Yuni seorang warga.

Bagaimana nasib sang buaya selanjutnya?

Kepala BKSDA Sulteng Hasmuni Hasmar menanggapi penangkapan Buaya Berkalung Ban oleh warga yang kemudian dilepaskan kembali ke sungai.

"Alhamdulilah sejak tahun 2016 kita berusaha melepaskan ban yang menjadi kalung pada Buaya di Palu itu. Kemarin sudah berakhir, artinya penyakit yang selama ini berada di BKSDA Sulteng yang merupakan bisul karena semua menuntut untuk diselamatkan itu Buaya dan hari ini sudah sembuh atau sudah sehat," ujar Hasmuni dikutip dari Tribun Palu, Selasa (8/2/2022).

Hasmuni juga berterima kasih kepada masyarakat Kota Palu karena senantiasa membantu dalam pelepasan ban pada leher Buaya yang telah bertahun-tahun menjadi kalungnya.

"Seluruh keluarga besar dan jajaran BKSDA Sulteng bahkan keluarga Kementerian Kehutanan sangat menyambut dengan baik dan mengucapkan terima kasih," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Terkait pelepasan Buaya Berkalung Ban kembali ke habitatnya, Hasmuni tidak mempersoalkan karena berdasarkan permintaan masyarakat.

Baca juga: Buaya Berkalung Ban Berhasil Ditangkap, Upaya Evakuasi Sempat Terhenti Karena Pandemi

"Kami sudah bekerja sama dengan tim Damkar Palu, dan seharusnya Buaya Berkalung Ban itu harusnya dievakuasi ke kandang transit BKSDA Sulteng untuk diperiksa, namun keinginan masyarakat setempat adalah dilepasliarkan kembali," jelasnya.

"Itu dilepas liarkan dengan pola penerapan cara baru pengelolaan konservasi yaitu mengedepankan masyarakat sebagai subjek, maka kami sepakat untuk dilepaskan dengan memperhatikan kearifan lokal," tutur Hasmuni.

Tili jadi buruan wartawan

Tili sang penakluk buaya berkalung ban mendadak jadi incaran awak media di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Diketahui, penangkap Buaya Berkalung Ban itu tinggal di BTN Tinggede, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulteng.

Rumah Mas Tili di BTN Tinggede, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulteng, Selasa (8/2/2022).
Rumah Mas Tili di BTN Tinggede, Kecamatan Marawola, Kabupaten Sigi, Sulteng, Selasa (8/2/2022). (TRIBUNPALU.COM/SUTA)

Pantauan TribunPalu.com, Selasa (8/2/2022) Pukul 15.33 Wita, rumah Mas Tili itu berwarna paduan hijau, kream, dan putih.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas