Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pesta Miras Marak di Jateng, Di Cepu Enam Orang Tewas

Di Cepu Kabupaten Blora oplosan makan korban sebanyak 6 orang dan sebagian masih dirawat di rumah sakit.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Pesta Miras Marak di Jateng, Di Cepu Enam Orang Tewas
Tribun Bali/Eka Mita Suputra
Satpol PP Klungkung bubarkan pemuda yang pesta miras, Sabtu (21/3/2020) malam. 

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar melalui, Kasatresnarkoba Kompol Aries Dwi Cahyanto menuturkan saat ini sedang melakukan proses penyelidikan terkait miras oplosan.

Pihaknya tidak ingin peredaran miras oplosan menelan banyak korban seperti yang terjadi di berbagai wilayah.

"Untuk kota Semarang, saat ini belum ada laporan. Jika ada informasi yang jual atau pabrik mengedarkan miras oplosan silahkan masyarakat bisa menginformasikan ke kami untuk ditindaklanjuti," ujarnya, Minggu (6/2).

Menurutnya, kandungan miras oplosan sangat berbahaya. Berdasarkan pengalamannya mengungkap kandungan miras oplosan diantaranya Ciu yang dicampur dengan obat nyamuk oleh dan berbagai macam campuran.

"Kalau saya pernah melihat miras oplosan ciu dicampur dengan obat nyamuk oles," kata Aries.

Dikatakannya, razia miras oplosan sering dilaksanakan. Razia tersebut dilakukan secara mendadak.

"Razia rutin akan terus dilaksanakan. Untuk lokasinya kami sudah memegang. Tapi saat ini sedang kami lakukan penyelidikan," kata dia.

Berita Rekomendasi

Aries menuturkan hingga saat ini belum ada laporan korban meninggal dunia akibat miras oplosan di Kota Semarang. Namun pihaknya tidak segan-segan menindak jika mendapat laporan miras oplosan.

Minuman Bercukai
Rudi (bukan nama sebenarnya) seorang pecandu alkohol. Dia mengatakan apa yang dilakukan pemuda di Jepara dan Blora merupakan hal konyol.

Sebab menurutnya, apapun yang dilakukan secara berlebihan akan berdampak negatif.

"Apalagi itu minuman alkohol yang tidak bercukai. Itu kan tidak jelas unsur kandungan alkoholnya berapa persen. Tidak jelas juga itu minuman hasil fermentasi, atau sebenarnya etanol untuk medis," terangnya.

Sejak duduk di bangku SMA, Rudi sudah mengkonsumsi minuman beralkohol bersama teman-temannya.

Ia mengakui pertama kali mencicipi minuman beralkohol masih dalam bentuk oplosan.

"Dulu sebutannya ciu. Itu juga tidak bercukai. Cuma dibungkus botol bekas air mineral ukuran satu liter. Tapi dahulu minum hanya seminggu sekali. Sekali minum cukup satu botol saja. Kalau sudah mabuk, pergi ke club malam. Kan lumayan irit," jelasnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas