Penemuan Jasad Bayi Tanpa Kepala di Pamekasan, Polisi Periksa Saksi-saksi Selidiki Pelakunya
Polisi menduga, bayi itu hasil hubungan gelap yang tidak diinginkan kelahirannya, sehingga ibu dari si bayi, nekat membuang bayinya ke sungai.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Muchsin Rasjid
TRIBUNNEWS.COM, PAMEKASAN - Khairul tanpa sengaja menemukan jasad bayi tanpa kepala di bawah Jembatan Sungai Parteker, Kabupaten Pamekasan, Madura.
Sebelum menemukan mayat bayi itu, Khairul melewati Jembatan Sungai Parteker saat hendak beli kopi sekitar pukul 10.00 WIB.
Awalnya, Khairul mengira jasad bayi perempuan yang mengambang di sungai itu boneka.
"Dikira boneka awalnya," kata Khairul saat diwawancarai TribunJatim.com di lokasi, Kamis (10/2/2022).
Mengaku tak yakin apa yang dilihatnya adalah jasad bayi, lantas Khairul memanggil penjual kopi.
Ia mengajak penjual kopi itu untuk ikut menyaksikan sesuatu yang mengambang di bawah Jembatan Sungai Parteker itu.
"Kondisi bayi tidak ada kepala dan saya minta tolong mas penjual kopi suruh lihatin juga, soalnya belum yakin kalau itu bayi atau bukan untuk memastikan," ceritanya.
Khairul mengatakan tak melihat warga yang mencurigakan di hari-hari sebelumnya di area sungai itu.
"Gak ada," ujarnya.
Pantauan di lokasi, saat dievakuasi tim BPBD Pamekasan, kondisi jasad bayi perempuan tesebut tampak membusuk dan membiru.
Selain itu, mayat bayi tersebut, bagian dadanya membusuk hanya tersisa bagian perut dan kaki.
Saat ini mayat bayi tersebut dibawa ke RSUD SMART Pamekasan untuk di identifikasi.
Diduga Hasil Hubungan Gelap
Polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap keluarga bayi perempuan yang ditemukan tewas tanpa kepala dan lengan kanan, di dasar sungai kecil, di kampung Parteker Selatan, Kelurahan Parteker, Kecamatan Kota Pamekasan, Madura, Kamis (10/2/2022).
Baca juga: Warga Somba Opu Kabupaten Gowa Dikejutkan Penemuan Mayat Bayi dalam Got
Penyelidikan polisi dilakukan dengan meminta keterangan warga yang pertama kali menemukan jasad bayi dengan panjang 47 cm dan berat 3 kg itu.
Petugas juga akan mendatangi beberapa bidan untuk mendapatkan keterangan, serta berkoordinasi dengan sejumlah lurah dan kepala desa (kades).
Kapolsek Kota Pamekasan Iptu Muhlis Sukardi mengatakan, sampai sekarang pihaknya sudah mengumpulkan informasi untuk mengetahui asal-usul jasad bayi yang ditemukan warga.
Menurut Iptu Muhlis Sukardi, bayi itu ditemukan tersangkut di pohon di dasar sungai.
Iptu Muhlis Sukardi menjelaskan, hasil autopsi di RSUD Dr H Slamet Martodirdjo Pamekasan, jasad bayi telah berada di air selama kurang lebih 3 hari.
Polisi menduga, bayi itu hasil hubungan gelap yang tidak diinginkan kelahirannya, sehingga ibu dari si bayi, nekat membuang bayinya ke sungai.
Ditambahkan Iptu Muhlis Sukardi, pihaknya berkoordinasi dengan sejumlah lurah dan kades, untuk mengetahui, apakah di atara warganya ada yang hamil tanpa diketahui suaminya.
"Kami optimistis, suatu saat bisa mendapatkan gambaran mengenai bayi yang ditemukan warga dalam kondisi meninggal di sana."
"Hilangnya kepala dan lengan bayi itu, bisa jadi karena dimakan binatang atau ketika jasad bayi itu hanyut, beberapa kali terbentur sehingga kepala rusak dan kemudian hilang," papar Iptu Muhlis Sukardi.
Sementara dari TKP, diperoleh informasi, jasad bayi pertama kali diketahui oleh Hairul Rasyid (30), warga Kelurahan Gladak Anyar, pemilik servis handphone yang terletak di samping kiri jembatan, lokasi jasad bayi itu ditemukan.
Saat membuang sampah dari atas jembatan, Hairul curiga melihat sesosok bayi seperti boneka dalam kondisi tengkurap di bawah jembatan.
Separuh badan, dari dada dan kepala sudah membusuk.
Selang beberapa waktu kemudian, anggota Polres dan Polsek Kota, tim Inafis mendatangi lokasi untuk mengevakuasi jasad bayi, berikut tas kresek hitam berisi ari-ari bayi.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Geger Penemuan Jasad Bayi Tanpa Kepala di Pamekasan, Polisi Menduga Hasil Hubungan Gelap
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Cerita Penemu Jasad Bayi Tanpa Kepala di Pamekasan, Mengira Ada Boneka, Minta Tolong ke Penjual Kopi