Remaja Bandel dan yang Terlibat Aksi Klitih di Yogyakarta Bakal Dibina TNI
Upaya yang dilakukan bukan kegiatan wajib militer hanya sebatas pembinaan terkait wawasan kebangsaan dan penanaman cinta tanah air kepada siswa
Editor: Eko Sutriyanto
"Mereka yang melakukan pelanggaran kesekian kali sesuai kesepaktan kode etik sekolah, maka mereka masuk pembinaan itu," ujarnya.
Tahun ini, Disdikpora DIY mencari 150 siswa berkelakuan kurang baik untuk dibina bersama TNI.
Disinggung mengenai anggaran yang disiapkan selama masa pembinaan, Didik menjelaskan nilai anggaran tak seberapa.
"Enggak besar, ya mungkin Rp 50 juta lebih. Untuk keperluan makan selama 7 hari kan itu. Kami juga nggak terus mencari 150, adanya berapa ya itu akan dimasukan," terang dia.
Dia menegaskan upaya yang dilakukan bukan kegiatan wajib militer hanya sebatas pembinaan terkait wawasan kebangsaan dan penanaman cinta tanah air kepada siswa yang telah berbuat amoral.
Baca juga: Korban Tewas di Kerangkeng Diduga Lebih dari 3 Orang, Bupati Langkat Bersikeras Itu Tempat Pembinaan
"Bukan wajib militer. Ini upaya menyalurkan energi positif.
Mungkin dengan sering berkawan dengan tentara, mereka berdiskusi ini loh berlatih bela negara dan mudah-mudahan bisa menyadarkan mereka," ujarnya.
Pihaknya optimis langkah itu dapat memutus mata rantai aksi kejahatan jalanan yang dilakukan oleh kalangan pelajar.
"Beberapa pengalaman sekolah dan masukan mereka cukup efektif, makanya kami ambil alih program itu," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Remaja Bandel dan yang Terlibat Aksi Klitih Bakal Dimasukkan ke Panti Rehabilitasi dan Dibina TNI
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.