Kepsek di Medan Potong Uang PIP: Berdalih Ganti Materai dan Ongkos, Bobby Nasution Suruh Kembalikan
Aksi tersebut ketahuan karena para orangtua siswa melapor langsung kepada Walikota Medan Bobby Nasution.
Editor: Erik S
"Begini, Pak. Pihak bank tidak mau menerima berkas mereka karena Covid-19 jadi pengurusan harus dilakukan kolektif melalui kepala sekolah. Soal kutipan itu saya sudah bilang apakah mereka ikhlas atau tidak," kata dia.
Bobby Nasution pun meminta Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan, Laksamana Putra Siregar segera menyelesaikan keluhan yang disampaikan orang tua siswa.
Baca juga: 19 Sekolah di Medan Hentikan PTM Karena Covid-19
Ia juga meminta Kepsek Sukma mengembalikan uang yang telah dikutip dari orang tua siswa.
"Kita suruh kembalikan besok oleh pihak sekolah. Kalau belum dikembalikan ataupun sudah dikembalikan besok harus lapor ke saya tadi sudah saya sampaikan," kata Bobby.
Bobby juga mengatakan akan menindak tegas pelaku pungli baik di sekolah maupun di tempat lainnya yang dilakukan pegawai Pemko Medan.
"Uangnya ditilep, biasalah itu. Besarannya ada 450 per bulan, ini tapi yang diserahkan ke ortu atau siswa siswanya 400, ada juga bulan kemarin merasa tidak menarik uang, tapi keluar di rekening uangnya. Ini lagi kita telusuri," katanya.
Meskipun uang tersebut diakui untuk uang transportasi, ia menegaskan kutipan yang dilakukan Sukma tidak dibenarkan.
"Ya ngomongnya uang transport, tapi kan itu kalau ortunya ngadu jadi kan enggak ikhlas. Uang tranport apa begitu, enggak boleh dong. Tidak dihalalkan itu, pokoknya enggak boleh, kita minta kembalikan besok. Untuk tindak tegasnya saya minta sama Kadis ini," ucapnya.
Biaya materai dan ongkos
Sukma mengaku alasan pengutipan tersebut lantaran harus ke bank beberapa kali dan dana membeli materai.
Baca juga: Antisipasi Covid-19, Dinas Kesehatan Kota Medan Tingkatkan Tracing dan Testing
"Sebenarnya itu, ya sudahlah, saya mengaku salah. Sebenarnya, karena saya ke bank empat kali, materai saya kan ada, kan pakai materai, makanya saya bilang kalau enggak ikhlas enggak apa-apa, tapi ternyata mereka enggak ikhlas ya sudahlah," ucapnya, Rabu (16/2/2022).
Sukma mengatakan ada total 110 siswa yang mendapatkan dana bantuan PIP.
Terkait pungutan Rp 50 ribu terhadap orang tua siswa, ia mengaku tidak melakukannya dengan paksaan.
"Sebagiannya itu (yang saya kutip) sebagian, kalau tidak ikhlas tidak usah. Mereka bilang ikhlas-ikhlas tapi yaudalah saya siap mengembalikan berarti mereka tidak ikhlas," katanya.