Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jadi Sentra Hilirisasi Tembaga, Kepala Daerah Gresik dapat Julukan Bupati Tembaga

Kekuatan industri copper di Indonesia akan terus ditingkatkan dan klaster yang ada di Gresik  tentunya perlu terus didorong

Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Wahyu Aji
zoom-in Jadi Sentra Hilirisasi Tembaga, Kepala Daerah Gresik dapat Julukan Bupati Tembaga
Istimewa
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam groundbreaking proyek perluasan PT Smelting di Gresik, Jawa Timur pada Sabtu (19/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Glery Lazuardi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ekonomi di Indonesia mulai bangkit setelah terdampak pandemi Covid-19.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, perekonomian nasional pada kuartal IV 2021 lalu mengalami pertumbuhan 5,02%, sementara pertumbuhan rata-rata pada 2021 adalah sebesar 3,69%.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan meskipun belum setinggi beberapa negara mitra seperti China, India, Amerika Serikat, Uni Eropa yang tumbuh lebih dari 5% di tahun 2021, hasil pertumbuhan ekonomi pada 2021 ini patut disyukuri.

"Karena pada kuartal I dan kuartal III laju pertumbuhan ekonomi ini terkontraksi,” ujarnya, dalam keterangan yang diterima, pada Sabtu (19/2/2022).

Pernyataan itu disampaikan dalam acara groundbreaking proyek perluasan PT Smelting di Gresik, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (19/2/2022).

Menurut dia, pemerintah membuat kebijakan dalam hiliriasi produk mineral dan batubara (minerba) terutama ditujukan untuk meningkatkan nilai tambah.

Berita Rekomendasi

Selain itu juga menjadi sumber penerimaan negara serta untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri serta ekspor, termasuk menghasilkan bahan baku energi bersih.

Baca juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Gubernur Khofifah Tinjau Isolasi Terpusat di Gresik

Dengan demikian, keberadaan proyek ekspansi PT Smelting sebagai industri pionir dalam pengembangan hilirisasi produk minerba diharapkan dapat turut berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi nasional maupun secara spasial di wilayah Provinsi Jawa Timur.

Saat ini Indonesia memiliki cadangan bijih tembaga sebesar 3,1 miliar ton dengan tingkat produksi sebanyak 100 juta ton per tahun. 

Cadangan bijih tembaga tersebut diperkirakan akan habis dalam 30 tahun apabila tidak ada tambahan cadangan baru.

Oleh karenanya peningkatan nilai tambah bijih tembaga sangat diperlukan, baik dengan pembangunan pabrik baru atau ekspansi pabrik yang ada untuk ekstraksi tembaga.

Dia menjelaskan, ekspansi di pabrik refinery mineral pertama di Indonesia ini, ada 3,3 juta ton konsentrat yang nantinya akan di olah, sehingga Gresik menjadi sentra dari hilirisasi tembaga.

"Ke depannya dengan renewable energi, electric vehicle dan solar panel seluruhnya membutuhkan tembaga. Oleh karena itu, hilirisasi produk turunannya perlu untuk terus didorong, terutama untuk kebutuhan memproduksi produk elektronik,” kata dia.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas