Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Kebakaran Ponpes di Karawang yang Tewaskan 8 Santri: Sumber Api hingga Tangisan Relawan

Kebakaran melanda Pondok Pesantren Miftakhul Khoirot di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (21/2/2022)

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in 5 Fakta Kebakaran Ponpes di Karawang yang Tewaskan 8 Santri: Sumber Api hingga Tangisan Relawan
Kolase Tribunnews.com: Kanal YouTube KompasTV dan TribunJabar.id /Dwiky Maulana Vellayati
(Kiri) Detik-detik kebarakan di kebakaran Pesantren Miftakhul Khoirot, Kabupaten Karawang dan (Kanan) Prosesi pemakaman seorang korban. 

TRIBUNNEWS.COM - Kebakaran melanda Pondok Pesantren Miftakhul Khoirot di Desa Manggungjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (21/2/2022).

Sebanyak delapan santri tewas dan tiga lainnya terluka dalam insiden itu.

Insiden kebakaran terjadi saat istirahat tidur siang.

Sementara sumber api berasal dari kipas angin.

Bagaimana kelengkapan informasi dari kejadian ini? Berikut fakta-faktanya dirangkum dari TribunJabar.id dan Kompas.com, Selasa (22/2/2022):

Baca juga: Kebakaran di Pesantren Karawang, Santri Ini Sempat Berusaha Selamatkan Temannya

1. Kronologi kejadian

Pondok Pesantren Miftahul Khoirot di Karawang, Jawa Barat terbakar pada Senin (21/2/2022). Sebanyak delapan santri meninggal dunia dalam insiden tersebut.
Pondok Pesantren Miftahul Khoirot di Karawang, Jawa Barat terbakar pada Senin (21/2/2022). Sebanyak delapan santri meninggal dunia dalam insiden tersebut. (Tangkap layar YouTube KompasTV)

Insiden kebakaran di Pondok Pesantren Miftakhul Khoirot sudah diketahui sejak Senin (21/2/2022) sekitar 13.00 WIB.

Berita Rekomendasi

Api saat itu sudah dalam kondisi membesar.

Sementara lokasinya berada di blok anak-anak lantai 2.

Para santri dan warga berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.

Beberapa saat kemudian, pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang menerima laporan langsung turun ke TKP.

2. Sumber api

Kapolres Karawang, AKBP Aldi Subartono menjelaskan, diketahui sementara sumber api berasal dari kipas angin.

Hal ini berdasarkan keterangan saksi mata.

Baca juga: 8 Santri Meninggal Dalam Kebakaran di Ponpes Karawang, Muhaimin Iskandar: Insyaallah Syahid

"Kalau dari keterangan saksi yang kami terima, informasi awal bahwa kebakaran bermula dari percikan api dari kipas angin," kata Aldi.

Aldi melanjutkan, api kemudian menyambar kasur dan langsung merambat ke bangunan pondok yang terbuat dari kayu.

Sementara mayoritas para santri sedang istirahat siang.

3. Delapan santri meninggal dunia

Kepala Bidang Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Rohmat membenarkan kejadian ini.

Ia membeberkan, pihaknya menerima laporan sekitar pukul 13.30 WIB.

"Kami langsung meluncur dan berusaha secepat mungkin memadamkan api," katanya.

Ia menambahkan ada delapan santri yang meninggal dalam peristiwa ini.

"Delapan santri meninggal dunia dan dua orang terluka. Semuanya langsung dilarikan ke RSUD Karawang," kata Rohmat.

4. Identitas para korban

Berikut ini adalah data korban jiwa dan dua orang terluka akibat kejadian kebakaran yang diterima kepolisian.

1. RA (7) asal Subang

2. APG (11) asal Subang

3. AS (7) asal Cikampek

4. M (12) asal Cilamaya Kulon

Baca juga: Kronologi Kebakaran Pondok Pesantren di Karawang yang Tewaskan 8 Santri

5. MR (13) asal Cilamaya

6. MF (7) asal Subang

7. MAM (12) asal Gandok, Pedes.

8. Jenazah masih dalam proses identifikasi.

Sedangkan korban luka berinisial MA dan K.

5. Tangisan relawan

Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang saat berada di lokasi kejadian
Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang saat berada di lokasi kejadian (Tribunjabar.id/Cikwan Suwandi)

Seorang relawan bernama M Gojali (39) warga membagikan ceritanya.

Gojali mengetahui pesantren yang tak jauh dari rumahnya itu terbakar dari grup WhatsApp.

Ia yang berada di daerah Lamaran, langsung datang ke lokasi.

"Saya lihat di grup WA, saya langsung ke lokasi," kata Gojali.

Gojali memang terbiasa menjadi relawan kemanusiaan.

Setelah ke lokasi, api yang membakar kamar santri sudah padam.

Baca juga: Kebakaran di Asrama Polisi Nagari Muaro Sumbar Hanguskan Empat Rumah dan 3 Motor

Hanya tersisa puing-puing dan jasad santri yang belum dievakuasi.

Ia kemudian langsung ikut untuk melakukan evakuasi delapan mayat santri di dalam kamar.

Saat itu ia melihat ada dua titik jasad santri di dalam kamar.

"Jenazah berkumpul di dua titik kamar, pertama di pojok kamar, kemudian ke dua itu di dekat tembok yang tak jauh dari lokasi tangga keluar," katanya.

Saat datang ke lokasi, kata Gojali, ia mengaku sempat meneteskan air mata.

"Saya meneteskan air mata, saya melihat mereka seperti anak sendiri. Karena memang saya dekat juga dengan keluarga pesantren di sini," katanya.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunJabar.id /Cikwan Suwandi)(Kompas.com /Farida Farhan)

Berita lainnya seputar Kebakaran Pondok Pesantren di Karawang.

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas