Diduga Tak Tahan Tekanan Pekerjaan, Pak Guru SMP di Bantul Pilih Mengakhiri Hidup
Berdasarkan hasil pemeriksaan tubuh korban, Ayom menyatakan bahwa tidak terdapat luka-luka akibat penganiayaan dalam jasad korban
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Oknum guru berinisial JTN,l guru di salah satu SMP di Bantul ditemukan meninggal dunia dalam kondisi tak wajar.
Ia sengaja mengakhiri hidup dengan cara gantung diri dan ditemukan di Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Bantul, Sabtu (19/2/2022).
Diduga korban mengakhiri hidupnya kerana tekanan pekerjaan.
Kapolsek Bantul Kompol Ayom Yuswandono mengatakan, korban ditemukan pertama kali oleh kakak kandungnya yakni Dwi Rahayu Yuliastuti.
Saat itu saksi Dwi menghubungi korban untuk menanyakan tugas sekolah yang dikerjakan.
Baca juga: Kasus Temuan Mayat Bocah di Mentawai Sumbar, Polisi Tetapkan Ayah Kandung Sebagai Tersangka
Karena tak kunjung mendapat kabar dari telepon selular milik korban, Dwi pun datang ke rumah korban.
Dwi sempat memanggil korban namun tak ada jawaban dari dalam rumah.
"Kemudian saksi masuk di dalam rumahnya dan pada saat membuka pintu rumah korban, saksi melihat bahwa adiknya tersebut sudah dalam keadaan meninggal dengan cara gantung diri," ujarnya Minggu (20/1/2022).
Korban gantung diri dengan menggunakan tali tambang yang diikatkan ke tiang penyangga atap.
Saksi pun meminta tolong ke warga sekitar dan diteruskan menghubungi polisi dan petugas medis.
Mendapat laporan tersebut, polisi bersama inafis Polres Bantul dan petugas medis dari Puskesmas Bantul I langsung mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) dan melakukan pemeriksaan.
Ayom menyatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan tubuh korban, Ayom menyatakan bahwa tidak terdapat luka-luka akibat penganiayaan dalam jasad korban.
"Korban diduga meninggal dunia tiga jam sebelum ditemukan.
Berdasarkan keterangan saksi, kakak korban, bahwa korban setiap ada pekerjaan yang harus dikerjakan dengan berbasis menggunakan komputer korban merasa tidak mampu sehingga minta tolong kepada saksi untuk membantu mengerjakannya," ungkapnya.
korban diduga mengalami stress karena pekerjaan, sementara pihak keluarga juga menyatakan bahwa korban tidak mempunyai riwayat penyakit.
Pihak keluarga pun sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah, jasad korban pun diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan.
DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.( Tribunjogja.com )
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pak Guru Asal Bantul Pilih Gantung Diri, Pengakuan Saksi Mata