"Kalau ini kan membutuhkan alat pengukurnya juga, alat yang khusus, kalau tidak gimana caranya pengurus masjid menerapkannya," katanya.

Sementara itu, Aidil melanjutkan, terkait pengeras suara yang cempreng, ia juga sepakat dengan Kementerian Agama.

Dia menuturkan, penggunaan pengeras suara secara substansi, apa yang disampaikan memang untuk didengar oleh banyak orang. 

Akan tetapi, jika disajikan dengan pengeras suara yang cempreng tentu akan membuat pendengar tidak nyaman.

"Kita berharap pengeras suara di masjid ini memang disetel oleh yang ahli, sehingga suara yang keluar itu enak di dengar, jangan sampai mengganggu pendengaran," 

"Kalau bisa lewat DMI, membuat kesepakatan bersama, apalagi terkait mic. Ada orang yang ahli supaya suaranya enak sesuai kapasitas," pungkasnya. (TribunPadang.com/Muhammad Fuadi Zikri) 

Artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul MUI Kota Bukittinggi Merespon terkait SE Menag RI, Aidil: Sepakat Demi Kenyamanan, dan Ketenteraman