Ibu-ibu di Jepara Jateng Harus Antre Berjam-jam di Minimarket Demi Minyak Goreng
Irmawati menceritakan sudah hampir 2 jam berada di barisan para pengantre.
Editor: Erik S
TRIBUNNEWS.COM, JEPARA - Antrean ibu-ibu membeli minyak goreng mengular hingga depan pintu masuk minimarket di Jalan KH Sahid, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Mereka sudah datang sebelum sejumlah pegawai membuka tokonya.
Irmawati menceritakan sudah hampir 2 jam berada di barisan para pengantre. Dia datang sejak pukul 08.00, sepulang mengantar anak ke sekolah.
Susah payah itu dilakulan demi mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau, yakni per liter Rp14.000
"Dari sekolah langsung ke sini. Karena minyak goreng susah nyarinya dan kalau ada, harganya mahal. Jadi ya rela antre," kata perempuan 37 tahun itu, saat sedang antre, Jumat (25/2/2022).
Baca juga: Sasar Warga Miskin, Banom PPP Bagikan Minyak Goreng Gratis
Dia menuturkan kondisi minyak goreng langka sudah terjadi hampir sebulan ini. Toko-toko di dekat rumah, kata dia, juga tidak ada stok.
Sementara beberapa penjual yang memiliki stok membanderol harga minyak goreng per liter Rp20.000.
Menurutnya, kondisi ini memberatkan. Pasalnya minyak goreng termasuk kebutuhan primer karena hampir setiap hari pasti menggunkanakan minyak goreng untuk memasak.
Setidaknya untuk berjaga-jaga ketersedian bahan memasakan di rumah, ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Anam. Ia rela antre di antara ibu-ibu. Karena itu satu-satunya cara bisa mendapatkan minyak goreng dengan harga terjangkau.
"Saya belinya untuk kebutuhan pribadi," ucap pria 62 tahun itu.
Baca juga: Kecopetan, Emak-emak Warga Banyumas Gagal Beli Minyak Goreng Murah di Pasar Ajibarang
Di berharap kondisi minyak goreng yang semakin sudah didapatkan segera diatasi pemerintah. Karena kondisi ini menyulitkan masyarakat.
Koordinator Minimarket Area Jepara-Kudus, Gheri Susanto (31) menjelaskan antrean pembeli minyak goreng sudah menjadi pemandangan biasa selama sebulan ini.
Sejak awal Februari saban dua hari sekali, stok minyak goreng tiba di toko.