Pondok Pesantren Tremas, Pacitan Merupakan Pondok Terdepan Sebagai Benteng Pancasila
Salah satu pendiri Program Ayo Mondok itu mengaku Pancasila dilahirkan atas campur tangan para alim ulama dan kyai.
Editor: Content Writer
"Kita memiliki sumpah pemuda salah satunya bahasa Indonesia sebagai lingua franca atau bahasa antara atau bahasa persatuan, maka sekarang kita juga wajib memiliki Salam Pancasila sebagai salam perantara atau saluti franca , yang dapat dipraktekkan oleh semua warga negara Indonesia," jelasnya.
Dalam dialog Salam Kebangsaan tersebut juga telah mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Pacitan.
Sekretaris Daerah Kabupaten Pacitan Dr. Heru Wiwoho Supardi Putra yang mewakili Bupati Pacitan mengucapkan terimakasih kepada BPIP karena telah melaksanakan Dialog Salam Kebangsaan di Daerah Pacitan khususnya di Pondok Tremas.
"Kami sangat mengapresiasi karena dengan salam kebangsaan tersebut telah memotivasi segenap masyarakat Pacitan khsususnya di Pondok Tremas", paparnya.
Selain itu Pemda Pacitan berharap Salam Pancasila ke depan harus terus menerus digelorakan dan mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila.
Sebagai warga negara yang dipersatukan karena perbedaan, kemajemukan disatu disisi lain juga merupakan kekayaan yang menjadi kekuatan. Namun disatu sisi jika tidak dikelola dengan baik maka akan dapat menjadi perpecahan.
"Maka untuk itu semangat membangun bangsa majemuk itu adalah menghargai perbedaan", ucapnya.
"Kondisi yg kita inginkan masyarakat Pacitan memiliki semangat kebangsaan, berakhlak mulia, bermoral, beretika berbudaya dan berkemampuan di masyarakat yang berkultur dengan berdaya saing di era globalisasi", harapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.