Penggunaan Antonov-225 Myria untuk Kegiatan Ekspor dari YIA Gagal karena Pesawat Dihancurkan Rusia
Pesawat Antonov-225 Myria ini dipilih sebagai pesawat kargo barang ekspor yang akan dikirim ke Amerika Serikat dari DIY dalam waktu dekat ini
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Reporter Tribun Jogja, Sri Cahyani Putri Purwaningsih
TRIBUNNEWS.COM, KULON PROGO - Pesawat kargo pertama terbesar di dunia milik Ukraina itu dihancurkan Rusia dalam sebuah serangan di luar Kiev pada hari keempat invasi saat diparkir di dalam hanggar di pangkalan udara Gostomel, Ukraina.
Hancurnya pesawat ini memupuskan harapan penggunaan pesawat Antonov-225 Myria untuk kegiatan ekspor barang melalui bandara Yogyakarta International Airport (YIA) , Kabupaten Kulon Progo dan rencananya akan dikirim ke Amerika Serikat yang direncanakan dalam waktu dekat.
"Sehingga kesempatan menggunakan Myria tidak ada karena pesawatnya hancur padahal tim sudah siap menerbangkan Myria.
Selain itu, YIA siap untuk menerima dan sudah dijajaki kekuatan landasannya," ucap Agus Pandu Purnama, General Manager YIA, Jumat (4/3/2022).
Pengangkutan kabel wire harness memiliki berat lebih dari 100 ton sekali angkut sehingga butuh pesawat yang mumpuni untuk mengangkut hanya Antonov.
Baca juga: Spesifikasi Antonov AN-225 Mriya, Pesawat Kargo Terbesar di Dunia yang Ditembak Hancur Rusia
Di YIA , pengangkutan kargo menggunakan Antonov perdana dilakukan pada 10 Maret 2021 lalu.
Hanya saja, saat itu menggunakan pesawat Antonov 124-100 yang terbesar kedua.
Ekspor kabel wire harness ke Amerika menggunakan Antonov 124-100 sudah sembilan kali dan terakhir pada September 2021 lalu.
"Setelah itu, tidak ada pengiriman lagi menggunakan Antonov 124-100.
Dampak pandemi Covid-19 menyebabkan pabrik yang memproduksi kabel meliburkan karyawannya sehingga produksinya menurun," katanya.
Sekarang, pengiriman kabel wire harness dalam jumlah kecil, hanya 10 ton sekali kirim.
Dengan berat itu tidak memungkinkan bila diangkut menggunakan Antonov 124-100 yang memiliki daya angkut 150 ton.
Saat ini, ekspor dilakukan secara parsial lewat Jakarta baru dikirim ke Amerika.
Dikatakan Pandu, potensi marine produk yang bisa diekspor melalui YIA banyak, seperti ikan segar hasil tangkapan nelayan di wilayah Semarang yang bisa mendapatkan 6 ton per hari.
Sementara di Semarang belum ada penerbangan langsung internasional.
"Kalau pemerintah daerah (pemda) DIY mengupayakan bisa menerima pesawat rute internasional paling tidak Singapura dan Malaysia, peluangnya tinggi," kata Pandu.
Sebab, hanya Pemda DIY yang bisa memberikan rekomendasi penerbangan rute internasional di YIA.
Ke depan, pihaknya segera menghadap ke Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwana X terkait hal itu. (scp)
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pesawat Antonov Myria Hancur Dalam Serangan Rusia, Kesempatan Ekspor Melalui YIA Pupus