Tujuh Kecamatan di Klaten Terdampak Banjir, Jembatan Kadirejo Rusak Berat
Akibat banjir yang belum surut hingga semalam, beberapa warga di evakuasi menggunakan perahu karet.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ibnu Dwi Tamtomo
TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Sebanyak 7 kecamatan di Klaten terdampak banjir, Kamis (3/3/2022).
Berdasarkan data BPBD Klaten, ketinggian banjir di 7 kecamatan tersebut bervariasi, ada yang di atas mata kaki sampai dada orang dewasa.
"Banjir ini melanda di tujuh kecamatan di Kabupaten Klaten," kata Kepala Pelaksana BPBD Pemkab Klaten, Sri Winoto.
Tujuh kecamatan yang terdampak banjir adalah Kecamatan Tulung, Karanganom, Juwiring, Pedan, Ceper, Delanggu, Karangdowo.
Sementara itu, lokasi terparah yang terdampak adalah di Ceper, Pedan dan Karangdowo.
Selain dampak di pemukiman warga, banjir juga membuat satu jembatan rusak berat.
"Yang memprihatinkan jembatan Kadirejo penghubung antara Kecamatan Karanganom dan Kota Klaten, jembatannya ambles sehingga tidak bisa dilalui dan lalu lintas sementara dialihkan," jelasnya.
Baca juga: Analisis BMKG soal Penyebab Banjir di Serang Banten
Dampak banjir ini di Kecamatan Ceper, Tegalrejo sempat ada warga yang mengungsi.
Namun, saat ini warga sudah kembali ke rumah untuk membersihkan rumahnya karena banjir telah surut.
"Kemudian di Kecamatan Pedan, Desa Kaligawe dan Desa Lemahireng, sudah dilakukan evakuasi untuk beberapa warga," tambahnya.
"Desa Kupang, Kecamatan Karangdowo, banjir akibat ada sumbatan rumpun bambu di jembatan sehingga air meluap dan masih dipantau oleh BPBD karena masuk di teras rumah warga," sambungnya.
Menurutnya, banjir tersebut dikarenakan curah hujan yang cukup tinggi.
"Mengakibatkan air masuk ke pemukiman warga dengan ketinggian air bervariasi mulai dari mata kaki hingga dada orang dewasa," sambungnya.