Garuda Indonesia Rute Sydney-Denpasar Kembali Beroperasi, Wisatawan Asing Kembali Mengalir
Pada Jumat (4/3) ada tiga maskapai yang mendarat dan beroperasi secara regular, yakni Jetstar rute Singapura-Denpasar PP.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, MANGUPURA - Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai kembali melayani penerbangan rute internasional.
Pada Jumat (4/3) ada tiga maskapai yang mendarat dan beroperasi secara regular, yakni Jetstar rute Singapura-Denpasar PP, Garuda Indonesia rute Sydney-Denpasar dan Scoot Tiger Air rute Denpasar-Singapura PP.
Pada kedatangan perdana Garuda Indonesia rute Sydney-Denpasar, Gubernur Bali Wayan Koster, Wagub Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra meninjau alur kedatangan penumpang di Bandara Ngurah Rai.
Turut mendampingi yakni GM PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai Herry AY Sikado, Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Putu Eka Cahyadi dan stakeholder komunitas Bandara lainnya.
“Baru saja kami memantau kedatangan penumpang Garuda Indonesia dari Sydney ke Bali dengan membawa 60 penumpang, terdiri 47 penumpang WNA dan 13 penumpang WNI,” ujar Koster dalam konferensi pers di Bandara, Jumat.
Gubernur Koster mengatakan, pemantauan yang dilakukan mulai dari kedatangan penumpang di terminal, pemeriksaan e-HAC dan pengambilan tes PCR berlangsung jauh lebih cepat prosesnya dibandingkan waktu meninjau 16 Februari lalu. Keseluruhan SOP kedatangan wisatawan ini berjalan baik dan lancar.
Hal tersebut merupakan buah hasil beberapa evaluasi yang dilakukan dan diperbaiki.
“Sampai saat ini tercatat sudah ada 11 penerbangan yang ke Bali dari luar negeri. Garuda Indonesia, Singapore Airlines, Scoot Tigerair, Jet Airways, Jetstar, KLM, AirAsia, Batik Air, Qantas, Turkish Airlines dan Virginia Air,” ungkapnya.
Gubernur Koster mengapresiasi dibukanya kembali penerbangan Sydney-Denpasar oleh Garuda Indonesia.
“Dengan dioperasikannya penerbangan rute Sydney-Denpasar, kami berharap penerbangan ini akan mendukung upaya berkelanjutan kami untuk mewujudkan pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi di Bali dan sekitarnya," kata Gubernur Koster.
Gubernur Koster juga antusias menantikan kedatangan wisman dari berbagai negara lainnya, khususnya yang dilayani oleh penerbangan Garuda Indonesia menuju Bali.
"Dengan berbagai kesiapan yang dihadirkan Garuda Indonesia untuk para pengguna jasanya, kami percaya bahwa keamanan, kenyamanan, dan kesehatan para wisatawan menjadi prioritas yang terus dijaga,” kata Gubernur Koster.
Sementara itu Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra menyampaikan, Bali buat pihaknya sangat penting bukan hanya dari sisi trafik, tapi juga sebagai indikasi recovery pariwisata dan perekonomian nasional.
Oleh karena itu Garuda Indonesia memutuskan mendukung Pemprov Bali untuk membangun kembali pariwisata Pulau Dewata.
Penerbangan ini juga turut terhubung langsung dengan rute penerbangan Jakarta-Sydney dimana sektor penerbangan Sydney-Denpasar ini dilayani dengan armada yang sebelumnya turut melayani rute Jakarta-Sydney.
Rute penerbangan Sydney-Denpasar ini dilayani satu kali setiap minggu, setiap Jumat mengoperasikan armada A330-300, dengan nomor penerbangan GA 715. Diberangkatkan dari Bandara Internasional Sydney Kingsford Smith pada pukul 11.30 waktu setempat dan tiba di Bandara Ngurah Rai pukul 14.45 Wita.
Selain mengangkut 60 penumpang, Garuda Indonesia turut mengangkut kargo dari Sydney hingga 20 ton yang terdiri dari komoditas perikanan, buah segar hingga general cargo.
"Dioperasikannya layanan penerbangan Sydney-Denpasar ini merupakan bentuk komitmen Garuda Indonesia sebagai national flag carrier dalam mendukung program pemerintah yang dioptimalkan melalui penyediaan aksesibilitas layanan penerbangan yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jasa," kata Irfan.
Hal tersebut bertepatan dengan momentum pemulihan ekonomi dan pariwisata Bali melalui relaksasi kebijakan perjalanan wisatawan dan bisnis mancanegara ke Indonesia.
“Keindahan alam dan budaya Bali memiliki daya tarik tersendiri bagi wisatawan mancanegara, tidak terkecuali bagi wisatawan Australia yang pada masa sebelum pandemi Covid-19 khususnya di tahun 2019 mencatatkan kunjungan terbesar yaitu hingga lebih dari 1,2 juta wisatawan yang masuk ke Bali," imbuh Irfan.
Irfan menambahkan, perjalanan Garuda Indonesia menghubungkan konektivitas antara Indonesia dan Australia sudah lebih dari 50 tahun dengan tujuan memperkuat hubungan ekonomi dan pariwisata antarkedua negara, sekaligus memperkenalkan wajah Indonesia di mata dunia.
"Dengan demikian, kami meyakini dioptimalkannya aksesibilitas masyarakat internasional khususnya menuju Bali dapat menjawab kerinduan mereka untuk menikmati wisata di Bali sekaligus sekaligus memperkuat iklim bisnis antarnegara," ungkap Irfan.
Irfan lebih lanjut menyampaikan penerbangan Sydney-Denpasar ini juga tentunya memiliki arti penting terhadap komitmen seluruh pihak untuk bersama-sama terus beradaptasi mengakselerasikan kontribusinya dalam upaya pemulihan ekonomi nasional di tengah era kenormalan baru ini.
Komitmen tersebut yang kami hadirkan melalui penerapan protokol kesehatan pada seluruh lini operasional layanan kami secara menyeluruh, yang turut disinergikan dengan infrastruktur layanan penerbangan bersama pemangku kepentingan terkait, termasuk melalui ketentuan proses karantina bagi penumpang maupun prosedur pemeriksaan Covid-19 bagi penumpang setibanya di Bandara.
Diprediksi Meningkat
Bandara Ngurah Rai mendukung tradisi Nyepi Saka 1944 yang berlangsung 3-4 Maret 2022, kini kembali membuka operasional penerbangan tepat pukul 06.00 Wita.
Pembukaan tersebut diawali dengan kedatangan penerbangan dari Jakarta menggunakan Batik Air ID 6500 pukul 07.12 Wita, dan keberangkatan pertama pukul 08.30 Wita dengan maskapai Lion Air JT 039 tujuan Jakarta.
"Bandara Ngurah Rai telah membuka kembali penerbangan domestik maupun internasional sesuai batas NOTAM Airnav Nomor A0031/22NOTAMN dan seluruh personel telah melaksanakan tugas seperti biasanya," ujar GM PT Angkasa Pura I Bandara I Gusti Ngurah Rai, Herry AY Sikado.
Ia menambahkan selama Nyepi berlangsung kami pastikan semua berjalan dengan baik serta tidak ada Medical Evacuation maupun Emergency Flight, petugas kami juga bertugas tetap bersiaga melaksanakan tugas.
Herry menambahkan, setelah Nyepi, diprediksi trafik penerbangan meningkat, khususnya yang datang, karena terdapat libur Sabtu dan Minggu dalam artian banyak masyarakat memilih berlibur pada waktu tersebut.
Adapun penerbangan perdana khusus internasional setelah Nyepi yaitu Jetstar pukul 09.55 WITA dari Singapura dan berangkat kembali pukul 10.45 Wita.
Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I (Persero) Bandara I Gusti Ngurah Rai, Taufan Yudhistira mengatakan, seperti tahun-tahun sebelumnya begitu operasional Bandara dibuka lagi setelah Nyepi tidak ada masalah, seperti misalnya penumpukan penumpang itu sejauh ini tidak ada. (zae)
Baca juga: Kisah Nyoman Tiya Martini, Pengusaha Dupa di Buleleng Raup Omzet Rp 200 Juta per Bulan