Kasus Penyerangan KKB di Beoga: Evakuasi Terkendala Cuaca Buruk hingga Persiapan Penanganan Jenazah
Berikut update terkait kasus penyerangan oleh KKB di Beoga, Papua di mana evakuasi terkendala cuaca buruk hingga persiapan penanganan jenazah.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Wahyu Gilang Putranto

Lebih lanjut, kata Lucky, evakuasi delapan jenazah telah melakukan koordinasi dengan pihak TNI-Polri.
Hanya saja, hingga saat ini, kedelapan jenazah belum tiba karena kendala cuaca buruk.
Dirinya juga menginformasikan, evakuasi bakal dilakukan besok, Senin (7/3/2022).
“Namun kami baru dapat informasi resmi dari TNI-Polri bahwa hari ini batal melakukan evakuasi karena pertimbangan cuaca yang buruk sehingga evakuasi baru akan dilakukan Senin (7/3/2022) besok,” tuturnya.
Sementara sambil menunggu perkembangan evakuasi, delapan peti jenazah telah disiapkan oleh pihak perusahaan dan sudah berada di kamar jenazah.
“Jika sudah selesai pemulasaran jenazah, selanjutnya jenazah akan diserahkan ke pihak keluarga maupun pihak perusahaan untuk diberi penghormatan terakhir,” ujar Lucky.
Diberitakan sebelumnya, penyerangan dilakukan oleh KKB terhadap delapan karyawan Palapa Timur Telematika (PTT) ketika melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua.
Penyerangan diketahui setelah seorang karyawan PTT menghubungi aparat keamanan lewat telepon pada Kamis (3/3/2022).
Hal itu diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal.
“Penyerangan yang dilakukan oleh KKB terhadap karyawan Palapa Ring Timur Telematika (PTT) terjadi pada Rabu (2/3/2022) di Tower BTS 3 Telkomsel “CO 53M 756085 0585257” di wilayah Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, namun baru diketahui hari ini (Kamis, 3/3/2022),” kata Kamal.
Terdapat seorang saksi berinisial NS yang mengatakan, dirinya tidak berada di basecamp saat penyerangan terjadi.
Baca juga: Distrik Beoga Papua Dipastikan Aman dan Kondusif Pasca Penembakan KKB yang Tewaskan 8 Karyawan PTT
Namun ketika kembali, dirinya menemukan kedelapan rekannya sudah meninggal dunia.
“Melihat rekan-rekannya sudah tidak bernyawa, sekira pukul 13.00 WIT dan saksi meminta bantuan penyelamatan melalui CCTV Tower BTS 3. Kemudian pukul 16.00 WIT baru termonitor di CCTV Pusat PTT di Jakarta,” jelasnya.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Papua/Marselinus Labu Lela/Paul Manahara Tambunan)
Artikel lain terkait KKB di Papua