Berawal Laporan Warga Proses Pemakaman yang Tak Wajar, Polisi Bongkar Makam Suminem di Karanganyar
Saat jenazah dibawa sudah sampai ke pemakaman muslim Munggur ternyata liang lahat belum selesai digali sehingga pemakamannya harus ditunggu
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Berawal adanya laporan dari warga yang curiga dengan proses pemakaman yang terkesan ditutup-tutupi, polisi membongkar salah satu makam di Pemakaman Muslim Munggur, Kelurahan Bejen, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Senin (7/3/2022).
Pembongkaran dilakukan untuk melakukan proses otopsi jenazah Suminem (54) yang berasal dari Kecamatan Ngargoyoso.
Suminem diketahui tinggal bersama Sutardi, di Dusun Dukuh, RT 03 RW 05, Kelurahan Popongan, Kecamatan/Kabupaten Karanganyar.
Warga setempat curiga karena menilai proses pemakaman Suminem tidak wajar dan janggal.
Koordinator lingkungan setempat, Tri Sutanto mengatakan awalnya Sutardi mendatangi Ketua RT setempat untuk meminta tolong mencarikan orang untuk mengkafani jenazah Suminem.
"Setelah salat Jumat, Sutardi datang langsung ke Pak RT, bilang jika istrinya meninggal, jenazah sudah dimandikan dan disalatkan, minta tolong untuk dicarikan orang untuk mengkafani," ucapnya, Senin (7/3/2022).
Kemudian, karena dalam kondisi duka, Ketua RT langsung berkoordinasi dengan Ketua RT lain, Ketua RW dan tokoh masyarakat untuk membantu Sutardi.
Baca juga: Didampingi Pihak Keluarga, Polisi akan Otopsi Mayat Pria yang Mengambang di Kali Tuntang Semarang
Akhirnya dicarikan Modin, yang kemudian datang ke rumah duka.
"Pak Modin juga kaget, sampai di rumah duka kok sepi, enggak sewajarnya kalau ada layatan, keadaan rumah tertutup," jelasnya.
Setelah mengkafani jenazah, Modin kembali pulang dan belum muncul kecurigaan atas kematian Suminem.
Kecurigaan juga belum dirasakan para Ketua RT dan tokoh masyarakat atas kondisi rumah duka yang memang sepi dari para pelayat.
Setelah itu, jenazah dibawa ke pemakaman muslim Munggur.
Namun sesampainya di pemakaman ternyata liang lahat belum selesai digali.
Proses pemakamanpun menunggu hingga liang lahat selesai digali sehingga proses pemakaman selesai sekitar pukul 17.00 WIB.
Menurut Tri, malamnya para Ketua RT sama-sama tidak bisa tidur karena memikirkan proses pemakaman yang tidak wajar.
Kemudian, warga setempat melaporkan ke perangkat desa yang diteruskan dengan melapor ke Polsek.
Keterangan Polisi
Keterangan yang sama juga disampaikan Kasat Reskrim Polres Karanganyar AKP Kresnawan Hussein mewakili Kapolres Karanganyar, AKBP Danang Kuswoyo.
Proses otopsi dilakukan untuk mengetahui penyebab kematian Suminem.
"(Warga curiga) adanya pemakaman yang dirasa janggal, lalu dia dikebumikan tanpa ada pemberitahuan keluarga, sehingga apabila diusut kita harus tahu, apa penyebab kematiannya," ungkap AKP Kresnawan.
Saat ini, polisi telah menghimpun keterangan dari Sutardi, warga sekitar, anak-anak korban hingga mantan suami korban.
"Saat ini status (Sutardi) tidak diamankan, waktu itu sempat 1x24 jam kita amankan, karena kita masih belum bisa menentukan adanya pidana atau tidak," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kecurigaan Warga yang Berujung Pembongkaran Makam di Bejen: Rumah Sepi Pelayat, Terkesan Tertutup