Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Masih Cukup Tinggi, Ini Rekomendasi BPPTKG

BPPTKG mengatakan aktivitas vulkanik gunung merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Aktivitas Vulkanik Gunung Merapi Masih Cukup Tinggi, Ini Rekomendasi BPPTKG
magma.esdm.go.id
Pantauan Visual Gunung Merapi, Jumat (11/3/2022). BPPTKG mengatakan aktivitas vulkanik gunung merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif. Ini rekomendasi yang diberikan. 

TRIBUNNEWS.COM - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan, aktivitas vulkanik gunung merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif.

Pada minggu ini, periode 4-10 Maret, teramati 1 kali awanpanas guguran ke arah barat daya (Sungai Bebeng) dengan jarak luncur 2.000 m dan 18 kali ke arah tenggara (Sungai Gendol) dengan jarak luncur maksimal 5.000 m.

Guguran awan panas itu menyebakan terjadinya hujan abu di beberapa wilayah seperti Kecamatan Kemalang, Sawangan, Dukun, dan Selo.

Kemudian, guguran lava juga dilaporkan terjadi sebanyak 101 kali ke arah barat daya dominan ke Sungai Bebeng dengan jarak luncur maksimal 2.000 m dan 17 kali ke arah tenggara (hulu Sungai Gendol) dengan jarak luncur maksimal 1.500 m.

Baca juga: Aktivitas Merapi Meningkat, Ini Peta Daerah Potensi Bahaya Gunung Merapi

Baca juga: BPPTKG Sebut Munculnya Awan Panas Guguran karena Aktivitas Kubah Lava di Tengah Puncak Merapi

BPPTKG dalam laporannya menerangkan, analisis morfologi menunjukkan adanya perubahan morfologi pada kubah lava barat daya berupa bekas guguran, namun tidak teramati perubahan ketinggian.

Untuk kubah tengah, terdapat pengurangan volume sebesar 646.000 m3 setelah runtuh menjadi awanpanas guguran pada 9 dan 10 Maret 2022 kemarin.

Berdasarkan analisis foto volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.578.000 m3 dan kubah tengah sebesar 2.582.000 m3.

Berita Rekomendasi

BPPTKG juga mencatat, intensitas kegempaan pada minggu ini lebih tinggi dibandingkan minggu lalu.

Deformasi G. Merapi yang dipantau dengan menggunakan EDM pada minggu ini menunjukkan laju pemendekan jarak sebesar 0,4 cm/hari.

Namun demikian, dari berbagai rentetan aktivitas itu tidak dilaporkan terjadi lahar maupun penambahan aliran di sungai-sungai yang berhulu di G. Merapi.

Visual Gunung Merapi saat meluncurkan awan panas guguran dilihat dari Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (10/3/2022) dinihari.
Visual Gunung Merapi saat meluncurkan awan panas guguran dilihat dari Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Kamis (10/3/2022) dinihari. (Dok Warga/Purnama)

Baca juga: Daftar 10 Desa di Kabupaten Magelang yang Terdampak Hujan Abu Tipis Gunung Merapi

Baca juga: Ganjar Sebut Warga Sekitar Merapi Siap Hadapi Erupsi dengan Metode Desa Kembar

Rekomendasi BPPTKG

BPPTKG menyimpulkan, aktivitas vulkanik G. Merapi masih cukup tinggi berupa aktivitas erupsi efusif dengan Status aktivitas ditetapkan dalam tingkat Siaga.

Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan–barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas