Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Kebocoran Gas Beracun di Dieng: Kondisi Terkini Korban hingga Tindak Lanjut PT Geodipa Energi

Berikut ini update kebocoran gas di Dieng, Banjarnegara. Kondisi terkini korban hingga tindak lanjut PT Geodipa Energi.

Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Update Kebocoran Gas Beracun di Dieng: Kondisi Terkini Korban hingga Tindak Lanjut PT Geodipa Energi
(KOMPAS / AGUS SUSANTO)
Gas buang keluar dari pipa panas bumi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Dieng yang dikelola PT Geo Dipa Energi di Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Minggu (14/4/2013). Potensi panas bumi di Dieng sebagai energi terbarukan sebenarnya sangat besar, yakni mencapai 400 megawatt 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini update kebocoran gas beracun yang terjadi di kawasan Dieng, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

Seperti diketahui, sumur bor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik PT Geodipa Energi mengalami kebocoran pada Sabtu (12/3/2022).

Karena insiden tersebut, satu orang meninggal dunia di Puskesmas Kejajar.

Sementara, enam lainnya dirawat di RSUD KRT Soetjonegoro Wonosobo.

Diketahui, empat korban masih menjalani perawatan intensif.

Baca juga: Polisi Masih Jaga Ketat Lokasi Kebocoran Gas PLTP Dieng: Tidak Ada Gas Beracun Masuk ke Permukiman

Baca juga: Gas H2S Penyebab Kecelakaan Kerja di Geo Dipa Dieng Diduga Tak Terdeteksi Alat, Ini Update Terkini

Direktur Utama PT Geodipa Energi, Riki Firmandha Ibrahim, mengungkapkan kondisi korban sudah semakin membaik dibanding sebelumnya.

Irfan yang merupakan H2S Engineer dari PT Fergaco saat ini masih dalam pengawasan dokter dan dirawat intensif di ruang ICU RSUD.

Berita Rekomendasi

Korban lainnya, Sulthoni Amin, Rif Supt, pekerja PT Bormindo yang sebelumnya sempat tak sadarkan diri, kini sudah sadar.

Ia bahkan sudah bisa diajak bicara, meski belum terlalu bisa merespons.

Adapun Sutrisno, yang juga pekerja di PT Bormindo kondisi sudah membaik.

Ia sudah bisa buang air kecil, bisa diajak bicara, dan merespons.

Pasien lainnya, Slamet dari perusahaan sama masih diobservasi di ruang perawatan.

Untuk pasien Slamet, kata dia, bukan sakit karena paparan H2S, melainkan karena faktor lain, yakni kelelahan.

"Mungkin kelelahan karena sibuk evakuasi, " katanya, Minggu (13/3/2022)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas