Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Antrean Kendaraan Menyeberang ke Lombok Barat Delapan Jam, Macet Jelang MotoGP Mandalika

Diprediksi, kemacetan akan terus berlangsung sampai digelarnya event internasional MotoGp Mandalika.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Antrean Kendaraan Menyeberang ke Lombok Barat Delapan Jam, Macet Jelang MotoGP Mandalika
Tribun Bali/saiful rohim
MACET - Arus kendaraan yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Padang Bai, Kabupaten Karangasem menuju Pelabuhan Lembar, Nusa Tenggara Barat macet, Kamis (17/3) siang. Mereka ingin menyeberang terkait event MotoGP Mandalika. 

TRIBUNNEWS.COM, AMLAPURA - Arus kendaraan yang hendak menyeberang dari Pelabuhan Padang Bai, Kabupaten Karangasem menuju Pelabuhan Lembar, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) macet, Kamis (17/3) siang. Ratusan kendaraan terpaksa mengantre.

Diprediksi, kemacetan akan terus berlangsung sampai digelarnya event internasional MotoGp Mandalika.

Husein, sopir truk asal Lombok Barat, mengatakan, antrean kendaraan di Pelabuhan Padang Bai sejak tiga hari.

Volume kendaraan yang akan menyeberang terus bertambah setiap jam, terutama kendaraan roda 2 dan 4. Kemungkinan antrean akan terus meningkat karena kendaraan terus datang

"Saya datang ke Pelabuhan Padang Bai, Rabu (16/3) malam, sampai sekarang belum dapat giliran menyeberang. Sudah 8 jam menunggu antrean. Semoga sekarang dapat giliran menyeberang," harap Husein.

Koordinator Satuan Pelayanan BPTD Wilayah XII Bali Pelabuhan Padang Bai, Nyoman Agus Sugiarta mengatakan, penumpang dan kendaraan yang menyeberang terus meningkat. Terutama penumpang kendaraan roda 2 dan 4 (mobil pribadi). Persentase kenaikan 50 persen per hari.

"Kendaraan roda 2 dan 4 pribadi yang meningkat. Dari kemarin lonjakan penumpangnya. Kemungkinn kendaraan roda 2 dan 4 akan terus meningkat hingga peerhelatan MotoGP Mandalika," kata Agus.

Berita Rekomendasi

Ditambahkan, meningkatnya penumpang dari Pelabuhan Padang Bai menuju Pelabuhan Lembar disebabkan beberapa faktor. Diantaranya perhelatan internasional yakni Moto GP di Sirkuit Mandalika yang hitung hari. Kemungkinan jumlah penumpang akan terus meningkat sampai H-1 MotoGP.

"Adanya SE No 11 Tahun 2022 tentang ketentuan perjalanan orang dalam negeri di masa pandemi Covid-19. Persyaratan rapid test antigen sudah tak berlaku bagi penumpang yang telah vaksin tahap II dan booster. Sedangkan yang baru tahap I tetap pakai antigen," jelas Agus.

SE Nomor 11 Tahun 2022 sangat berpengaruh dalam mendongkrak jumlah penumpang yang menyeberang. Terutama penumpang pejalan kaki serta pengguna kendaraan roda 2.

Sedangkan penumpang fast boat juga mengalami peningkatan, cuma tak signifikan seperti armada ferry.

Proses bongkar muat ferry di Pelabuhan Padang Bai dipercepat lantaran macet. Nyoman Sugiarta mengatakan, proses bongkar muat kapal yang semula 1.5 jam dipercepat menjadi 1 jam.

Tetapi sifatnya kondisional, tergantung situasi. Seandainya lonjakan penumpang dan kendaraan terus meningkat, tidak menutup kemungkinan proses bongkar muat kembali dipercepat menjadi 30 sampai 45 menit.

"Kalau sudah penuh kapal langsung diberangkatkan. Makanya kita percepat proses bongkar muatnya. Kalau meningkat terus terpaksa waktu bongkar muat jadi 30 menit," kata Agus.

Jumlah penumpang tujuan Pelabuhan Padang Bai menuju Pelabuhan Lembar meningkat 50 persen lebih.

Petugas Pelabuhan Padang Bai mengerahkan sekitar 23 unit untuk mengangkut truk, bus, serta mobil pribadi yang antre hingga beberapa jam di Pelabuhan Padang Bai.

"Kita terus lakukan koordinasi dengan kepolisian, dan instansi lain untuk mengatasi tumpukan penumpang," ungkap Agus. Dari kepolisian juga terus mengatur aktivitas arus lalu lintas di Pelabuhan Padang Bai. Harapannya agar kemacetan tak sampai ke luar Pelabuhan.

Agus menduga lonjakan penumpang kemungkinan sampai, Jumat (18/3). Mengingat perhelatan MotoGP segera akan dimulai. "Kayaknya sampai Jumat (18/3) lonjakannya. Besok sudah mulai kualifikasi. Kemungkinan sekarang dan besok puncaknya lonjakannya," tambah Agus.

Sementara itu, seiring pergerakan kedatangan penumpang di Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid, atau lebih dikenal dengan Bandara Internasional Lombok yang terus meningkat, pergerakan pesawat pun juga ikut meningkat.

“Kalau untuk pesawat normalnya itu di angka 30 (kedatangan dan keberangkatan), sementara sampai malam tadi itu 47 pergerakan pesawat. Jadi memang ada peningkatan, makin mendekati Sabtu dan Minggu itu akan lebih meningkat lagi,” ujar Stakeholder Relation Manager Bandara Internasional Lombok Praya, Arif Haryanto kepada Tribun Bali, Kamis (17/3).

Diperkirakan puncak kedatangan pergerakan pesawat, Sabtu (19/3) mencapai 100 penerbangan, baik kedatangan maupun keberangkatan di BIL Praya.

Pergerakan kedatangan pesawat ini didominasi dari Jakarta hampir tiga kali lipat dibandingkan kedatangan Bandara lain yang menuju Lombok.

“Ada tiga kota yang penambahan penerbangan masuk ke Lombok-nya bertambah. Dari Jakarta, Surabaya dan Bali. Mayoritas paling banyak itu dari Jakarta,” imbuh Arif.

Sejak 15 Maret, operasional BIL Praya berubah menjadi 24 jam seiring dengan adanya ajang MotoGP Mandalika. “Dari 15 sampai 25 Maret ini kita beroperasi 24 jam hal ini untuk mengakomodir penambahan pesawat di rentang waktu 17-22 Maret itu ada sampai sekitar 70 extra flight,” tambahnya.

Pergerakan trafik kedatangan penumpang juga terus meningkat dalam sepekan terakhir.
Periode 9 hingga 15 Maret tercatat terlayani 37 ribu penumpang, dengan rata-rata harian 5.300 orang yang masuk Lombok melalui Bandara.

Angka ini naik 28 persen jika dibandingkan dengan periode 2 hingga 8 maret dan puncak kedatangan diperkirakan terjadi pada 17 hingga 19 Maret mendatang.

Setelah mengikuti parade di Jakarta para pembalap MotoGP sudah tiba di Mandalika, Lombok. Gubernur NTB Zulkieflimansyah beserta Wakil Gubernur NTB Hj Sitti Rohmi Djalilah menyambut kedatangan pembalap MotoGP Mandalika di Bandara Lombok.

Dalam kesempatan itu, Bang Zul sapaan akrabnya, menyampaikan Pemprov NTB tak berlebihan mengadakan acara penyambutan karena masih dalam pandemi Covid-19.

"Kita sudah melihat ada Parade di Jakarta sebagai bentuk apresiasi kita, Presiden Jokowi langsung menerima, tapi kita (Pemprov NTB) tidak besar-besaran karena juga kan masih masa pandemi," kata Zulkielimansyah.

Zul mengingatkan masyarakat agar tak euforia menyambut pagelaran MotoGP di Pertamina Mandalika International Street Circuit karena sejumlah masalah yang terjadi saat ini, seperti kelangkaan minyak goreng.

Namun, Zul menyebut, penyambutan tak dibuat secara berlebihan agar para pembalap MotoGP juga tak terlalu lelah mengikuti rangkaian acara.

"Hari ini kita di sini tidak berlebihan karena takutnya juga kecapekan, jangan sampai nanti kebanyakan upacara, akhirnya enggak lomba-lomba," kata Zul.

Sementara itu para pembalap MotoGP sembari menunggu gelaran adu balap mereka terlihat melakukan aktivitas bersantai sambil berinteraksi dengan masyarakat lokal, maupun menikmati keindahan alam di Lombok.

Bahkan, beberapa pembalap terlihat membagikan cerita mereka mulai dari kedatangan di Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid.

Pembalap tim Suzuki Ecstar asal Spanyol, Álex Rins, misalnya, disambut di bandara oleh masyarakat Lombok yang antusias berfoto bersama.

Sementara itu, Aleix Espargaro tampak mengisi waktunya dengan bersepeda keliling Mandalika. Itu diunggahnya melalui Instagram Story.

Terbaru, ia terlihat mengunggah foto sekotak nasi goreng dengan telur mata sapi di atasnya. Menu tersebut dinikmatinya di tempatnya menginap di kawasan Kuta Mandalika.

Beberapa pembalap lainnya tampak menikmati waktu santai sambil minum es kelapa muda. Salah satunya adalah Enea Bastianini, yang mengunggah Instagram Story sambil menggenggam kelapa muda di tangannya.

Pembalap Moto3 Red Bull KTM Ajo asal Spanyol, Jaume Masia Vargas juga menampilkan berbagai foto selama beraktivitas di Mandalika. Ia terlihat menikmati air kelapa sambil berenang, berfoto dengan anak kecil penjual gelang, dan memberi makan seekor monyet.

Pembalap Aprilia Racing Aleix Espargaro pun mendapat oleh-oleh khas Lombok. Rider asal Spanyol ini menggemari kearifan lokal Indonesia sekaligus antusiasme masyarakat yang menyukai balapan MotoGP.

“Antusiasme masyarakat yang menyukai MotoGP di Indonesia sangat tinggi, hal ini seperti sepak bola, disukai oleh siapa saja dan di mana saja,” ujarnya kepada Tribun secara daring difasilitasi Castrol, Kamis (17/3).

Antusiasme ini selaras dengan iklim tropis Indonesia yang menyajikan suasana berbeda dengan negara asalnya. Cuaca di Mandalika, kata Espargaro, sangat panas. (ful/zae/Tribun Network/jim/kps/wly)

Baca juga: Kisah Kadek Mega, Perajin Minyak Tandusan di Bangli Bisa Sekolahkan Anak hingga S2

Sumber: Tribun Bali
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas