Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

7 Fakta Mantan Kades Siapkan Lahan untuk yang Terdampak Tol Jogja-Bawen, Warga Bayar Semampunya

Hibah tanah sebagai bentuk peduli 500 warga kurang mampu karena sebagian besar bermata pencaharian petani, buruh serabut dan pensiunan

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in 7 Fakta Mantan Kades Siapkan Lahan untuk yang Terdampak Tol Jogja-Bawen, Warga Bayar Semampunya
Tribunjogja.com | IST
Warga di Dusun Diwak, Desa Karangkajen, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang, menjadi salah satu lokasi yang terdampak dari pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen 

TRIBUNNEWS.COM, MAGELANG - Wilayah Dusun Diwak, Desa Karangkajen, Kecamatan Secang, Kabupaten Magelang menjadi salah satu lokasi yang terdampak dari pembangunan Tol Yogyakarta-Bawen.

Bahkan warga Desa itu terpaksa harus bedol desa.

Apa yang akan terjadi pada warga dusun ini rupanya menggerakan hati  As'ari (60) mantan Kepala Desa ( Kades ) Karangkajen untuk memberikan lahannya seluas 4 hektar kepada sekitar 500 warga terdampak Tol Yogyakarta-Bawen.

Berikut fakta-faktanya :

1.  Jaga Keguyuban warga dusun

As'ari (60) mengatakan, hibah tanah ini untuk menjaga keguyuban yang sudah terjalin sejak berpuluh-puluh tahun.

"Awalnya (menghibahkan tanah), melihat warga yang terkena tol itu hendak pindah ke mana, itu jadi prihatinnya di situ.

Berita Rekomendasi

Kami sempat kumpul, sarasehan seperti apa nantinya, ternyata warga ingin tetap bersama karena sudah seperti keluarga," ujarnya saat ditemui di kediamannya beberapa hari yang lalu.

Baca juga: Cerita Iman Santos, Usaha EO Meningkat hingga Kenalkan UMKM Solo ke Surabaya Berkat Jalan Tol

Penghibahan tanah yang dilakukan As'ari sebagai bentuk kepeduliannya terhadap warga yang kurang mampu karena sebagian besar warga hanya bermata pencaharian sebagai petani, buruh serabut, dan pensiunan.

"Tak mudah bisa dapat lahan pengganti baru.

2. Warga Ingin Dekat dengan Mantan Kades 

Mereka harus meninggalkan pekerjaan, praktis mereka akan memakai uang kompensasi.

Pastinya sulit untuk membeli tanah karena menutupi kebutuhan sehari-hari," ujarnya.

Kalaupun dapat pengganti, lanjutnya, belum tentu bisa menyesuaikan lingkungannya.

Kemudian yang petani, mereka hanya punya lahan di sini.

Buruh serabutan juga kebanyakan mereka menjadi ART di sekitar desa sini.

"Jadi, kalau dilihat ganti untung atau kompensasi yang akan diberikan pemerintah mungkin tidak sebanding dengan upaya mereka mencari lahan pengganti," ucapnya.

3. Sosok yang Disegani 

Penghibahan tanah ini pun tak lepas dari permintaan warga agar tetap bertetangga dengan As'ari.

Sosok As'ari menjadi tokoh desa yang disenangi warganya.

Selama 20 tahun lamanya ia dipercaya menjadi Kepala Desa di sana.

"Saya juga kena tol , kalau saya memang bisa pindah ke mana saja karena ada tanah lain di beberapa lokasi juga namun, warga maunya ikut saya ke mana saya pergi ya ikut.

"Kebetulan, ada tanah (saya) yang dekat dan cocok juga makanya dipilih itu.

Dulu, sebagian masih punya orang lain sekarang sudah dibeli semua, untuk permukiman baru," terang ayah dua anak itu.

4. Lokasi berjarak 1 kilometer dari dusun Diwak

Lahan yang akan dijadikan permukiman baru itu lokasinya tidak jauh dari Dusun Diwak saat ini, berjarak kurang dari 1 kilometer.

Lokasinya berada dekat jalan raya penghubung Kecamatan Secang dengan Kecamatan Grabag.

5. Warga gotong royong ratakan tanah

Warga Dusun Diwak bergotong-royong dalam proses pemerataan lahan yang akan dijadikan permukiman baru ini.

"Inisiatif warga sendiri, setiap hari Minggu, laki-laki, perempuan, anak-anak, dan orang dewasa.

Kalau hari biasa hanya dijadwal sekitar 10 orang saja. Itu, sudah dikerjakan sejak Oktober 2021 lalu. Setelah, adanya sosialisasi kalau dusun ini, terkena tol," ungkapnya.

6. Ingin beri gratis tapi warga tak berkenan sehingga diputuskan bayar semampunya

Ia menjelaskan, meskipun dirinya berniat untuk memberikan lahan secara gratis ke masyarakat.

Tetapi, warga tetap ingin untuk untuk membayar lahan yang akan jadi rumah baru bagi mereka.

Sosok As'ari (60) saat ditemui di kediamannya pada Jumat (18/03/2022) lalu (TRIBUNJOGJA.COM/ Nanda Sagita Ginting)
Sosok As'ari (60) saat ditemui di kediamannya pada Jumat (18/03/2022) lalu (TRIBUNJOGJA.COM/ Nanda Sagita Ginting) ()

“Sebenarnya saya telah memberikan tanah tersebut secara gratis.

Tetapi, warga tidak berkenan karena merasa tidak memiliki tanah kalau tidak membeli.

Akhirnya, telah disepakati mereka membayar berapa pun bisa, semampunya,” ujar alumnus Fakultas Ekonomi UII Yogyakarta.

7. Siap urus sertifikat untuk legalitas 

Ia juga akan mengurus sertifikat hak milik agar warga memiliki legalitas.

Begitu juga Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) permukiman tersebut.

Ia ingin depan warga tetap merasa tenteram dan nyaman tinggal di lokasi baru.

"Ya, saya urus juga untuk surat-suratnya biar warga lebih tenang dan nyaman untuk ke depannya," terangnya. ( Tribunjogja.com | Ndg )

Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Kabar Terbaru Tol Yogyakarta-Bawen Wilayah Magelang, 500 Warga Karangkajen Bedol Desa

Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas