Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Berkostum Boneka Ipin Upin di Magelang Jalan Sempoyongan, Satpol PP Beberkan Faktanya

Terkuaknya fenomena boneka upin-ipin setelah petugas mencoba mendekati salah satu oknum karena rasa iba namun mereka enggan membuka topeng

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Seorang Berkostum Boneka Ipin Upin di Magelang Jalan Sempoyongan, Satpol PP Beberkan Faktanya
Dokumentasi Satpol PP Kota Magelang
Pengemis badut Upin-Ipin saat diamankan petugas pada Minggu (20/03/2022) 

Laporan Reporter Tribun Jogja, Nanda Sagita Ginting

TRIBUNNEWS.COM,  KOTA MAGELANG - Sebuah video amatir yang menunjukkan seorang berkostum boneka Ipin-upin di ruas jalan Kota Magelang berjalan sempoyongan pada malam hari seperti orang kelelahan.

Ini mengundang rasa iba para netizen yang melihat video tersebut sehingga diselidiki oleh petugas Satlinmas dan Satpol PP.

Namun fakta mengejutkan terungkap.

Ternyata itu  hanya modus yang dilakukan segelintir oknum untuk mencuri simpatik masyarakat.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Magelang, Singgih Indri Pranggana mengatakan, terkuaknya fenomena boneka upin-ipin setelah petugas mencoba mendekati salah satu oknum karena rasa iba.

"Awalnya, laporan kami dapatkan dari Satlinmas yang berniat baik untuk membantu mengantarkan pulang, iba.

Baca juga: Mantan Kepala Desa di Magelang Ditahan Terkait Kasus Korupsi Rp 314 Juta

Berita Rekomendasi

Di situ tidak mau membuka topengnya dan tidak mau diantar,  terus dibawalah ke Dinas Sosial ternyata sewaktu topengnya dibuka, masih muda dan sehat,"ujarnya saat dikonfirmasi Tribunjogja.com , pada Senin (21/03/2022).

Ia melanjutkan, karena memang sehat dan tidak ada penyakit.

Kemudian, pihaknya meminta untuk membawa oknum tersebut ke Satpol PP Kota Magelang untuk dimintai keterangan.

Setelah salah satu oknum sudah dimintai keterangan, pihaknya pun melakukan pengejaran terhadap oknum lainnya dan berhasil diamankan pada sore hari, Minggu (20/03/2022).

Ternyata para oknum sudah terorganisir dan memiliki koordinator.

"Ternyata mereka ini berkelompok, tidak sendiri-sendiri.

Ada 8 orang, mengakunya dari daerah Jawa Barat. Laki-laki semua, yang paling muda usianya 17 tahun dan yang paling tua 45 tahun.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jogja
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas