Seorang Berkostum Boneka Ipin Upin di Magelang Jalan Sempoyongan, Satpol PP Beberkan Faktanya
Terkuaknya fenomena boneka upin-ipin setelah petugas mencoba mendekati salah satu oknum karena rasa iba namun mereka enggan membuka topeng
Editor: Eko Sutriyanto
Semuanya dalam keadaan sehat, tidak seperti saat memakai kostum kelihatan seperti orang kecapekan,"tuturnya.
Bahkan, mereka pun berpindah-pindah dari satu wilayah ke wilayah lain untuk menipu dengan kedok menjual rasa iba.
"Oknum ini sudah terorganisir, bukan hanya di Kota Magelang mereka juga melancarkan aksinya di Jakarta dan Bandung.
Mereka menggunakan 2 mobil untuk alat mobilitas serta untuk mendrop para 'boneka-boneka upin-ipin' di lokasi yang sudah ditargetkan,"terangnya.
Tak hanya itu, lanjut Singgih, para oknum juga mempelajari bagaimana cara berjalan agar bisa menarik perhatian masyarakat.
"Sudah tersistem dan rapi sekali, dari cara berjalan (biar kelihatan sempoyongan) hingga lokasi yang bisa mengundang simpatik masyarakat sudah dipikirkan. Mereka pun (oknum pengemis) punya buku, di situ ditulis semua bagaimana mengemis itu,"ucapnya.
Sementara itu, ia menjelaskan, cara kerja para oknum pengemis ini, mulai beraksi sekitar pukul 4 sore agar seakan-akan terlihat sudah seharian bekerja dan kelelahan.
Padahal, para oknum tersebut baru akan memulai bekerja untuk menipu orang lain.
Baca juga: 9 WNI Sudah Dipindahkan dari Pabrik ke Bunker Aman di Chernihiv Ukraina
"Mereka (para oknum pengemis) sengaja mulai ke luar sore hari sampai malam hari, itu memang modusnya.
Kalau di Kota Magelang mereka tersebar di kawasan jalan Gatot Subroto, Urip Sumoharjo, dan Jenderal Ahmad Yani.
Mereka ini, sudah semingguan seperti ini,"tuturnya.
Ia menambahkan dalam sehari, para oknum tersebut bisa mendapatkan uang sebesar Rp400 ribu-500 ribu per orang.
Nantinya, uang tersebut akan diberikan dulu kepada koordinatornya.
"Kalau sudah dapat uang nanti disetor dulu ke koordinatornya, baru dibagi-bagi,"ujarnya.