Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Daftar Tunggu Keberangkatan Haji di Lampung 21 Tahun: 145.019 Orang Sudah Mendaftar

Daftar tunggu keberangkatan haji di Lampung mencapai 21 tahun. Kuota haji Lampung sebanyak 7.050 orang.

Editor: Erik S
zoom-in Daftar Tunggu Keberangkatan Haji di Lampung 21 Tahun: 145.019 Orang Sudah Mendaftar
Istimewa
Ilustrasi ibadah Haji  Daftar tunggu keberangkatan haji di Lampung mencapai 21 tahun. 

TRIBUNNEWS.COM, BANDAR LAMPUNG-  Daftar tunggu keberangkatan haji di Lampung mencapai 21 tahun.

Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Lampung M Ansori F Citra, pada Senin (21/3), mengungkapkan, kuota haji Lampung sebanyak 7.050 orang.

Sementara yang sudah mendaftar sampai tahun 2022 mencapai 145.019 orang.

Menurut Ansori, saat ini pihaknya masih menunggu kabar dari pemerintah pusat terkait keberangkatan haji.

Baca juga: Minta Kepastian Kuota, Menteri Agama Tegaskan Pemerintah Siap Berangkatkan Jamaah Haji Tahun Ini

"Untuk tahun ini belum ada kabar resmi dari Arab Saudi. Saat ini Menteri Agama dan Dirjen Haji sedang berada di Arab Saudi. Selain mengikuti Muktamar Haji Dunia, juga menemui menteri haji Arab Saudi membicarakan kemungkinan penyelenggaraan haji tahun 2022," katanya.

Sementara itu Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan, Indonesia dengan keberangkatan 210.000 jamaah sebelum pandemi, antreannya mencapai 40 tahun.

"Hari ini saya bertemu Menteri di Jabatan Perdana Menteri Hal Ehwal Ugama Malaysia Datuk Haji Idris Bin Haji Ahmad. Kami sharing pengalaman penyelenggaraan haji sekaligus membangun kolaborasi dalam peningkatan kualitas pelayanan jamaah," ujar Yaqut yang dikutip dari laman Kemenag, Senin (21/3/2022).

Berita Rekomendasi

Keduanya bertemu saat melakukan kunjungan kerja di Arab Saudi. Kedua pihak sepakat untuk membangun sinergi dalam peningkatan pelayanan haji.

Baca juga: Menteri Agama: Kemungkinan Indonesia Belum Dapat Kuota Haji Normal

Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak membicarakan dari biaya haji, daftar tunggu jamaah, masalah kuota haji, hingga umrah di masa pandemi.

Secara umum, kata Yaqut, kedua negara serumpun ini memiliki tantangan yang sama. Yaqut mengungkapkan Malaysia memiliki masa tunggu haji lebih lama dibanding Indonesia.

"Malaysia yang setiap tahun di masa sebelum pandemi memberangkatkan 30.000 jamaah haji ke tanah suci, sekarang menghadapi antrean jamaah mencapai 141 tahun," tutur Yaqut.

"Sementara Indonesia, dengan keberangkatan 210.000 jamaah sebelum pandemi, antreannya mencapai 40 tahun," tambah Yaqut.

Fakta ini, menurut Menag, merupakan tantangan yang perlu dicarikan solusi, meski tidak mudah. Untuk itu, perlu upaya untuk bisa mencari solusi bersama.

"Tadi kami bersepakat untuk bersama-sama mencari solusi terbaik agar jamaah haji bisa terlayani dengan baik. Biidznillah," kata Yaqut.

Baca juga: Bertemu Menteri Haji, Menteri Agama Terima Kabar Pemberangkatan Jemaah Haji dari Luar Saudi

Menag Yaqut juga mengatakan kemungkinan Indonesia belum bisa mendapatkan kuota haji secara normal pada tahun ini.

"Saya sampaikan bahwa mungkin kuota haji tahun ini belum normal karena pandemi, namun saya berharap Indonesia dapat alokasi ideal," ujar Yaqut.

Persiapan Haji

Yaqut memastikan pemerintah Indonesia telah melakukan persiapan pemberangkatan haji pada tahun ini. Dirinya meminta pemerintah Arab Saudi untuk segera memberikan kepastian kuota untuk jamaah Indonesia.

"Saya tegaskan bahwa Indonesia siap melaksanakan haji dan memohon agar segera ada kepastian kuotanya," tutur Yaqut.

Menag Yaqut juga bertemu dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah. Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Haji dan Umrah, Jeddah, Arab Saudi pada Minggu (20/3).

"Saya kemarin bertemu Menteri Haji dan Umrah Saudi, saya mendapat penjelasan bahwa akan ada pemberangkatan jamaah haji tahun ini dari luar Saudi," ujar Yaqut.

Dalam pertemuan itu, Yaqut juga mendiskusikan kemungkinan jumlah kuota haji Indonesia dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah.

Yaqut berharap Indonesia bisa mendapatkan kuota yang ideal seiring dengan banyaknya jamaah yang sudah menunggu dan rindu ke Tanah Suci.

Baca juga: Sudah Turun Rp 3 Juta, Anggota Komisi VIII Kritik Kemenag yang Usul Tarif Biaya Haji Rp 42 Juta

Menanggapi hal tersebut, Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi menyampaikan bahwa pihaknya juga terus melakukan persiapan.

Hal itu dilakukan karena pemerintah Arab Saudi tahun ini akan membuka kesempatan jamaah luar Saudi untuk beribadah haji.

Apalagi, saat ini, jamaah umrah dari berbagai negara juga sudah ramai berdatangan dan semua berjalan lancar.

Adapun terkait kuota, jelasnya, hal itu menurutnya bukan keputusan Kementerian Haji dan Umrah saja.

Proses pengambilan keputusan tentang kuota, harus melibatkan instansi terkait lainnya di Kerajaan Arab Saudi.

Tawfiq F. Al-Rabiah juga menjelaskan bahwa jumlah kuota tidak akan sama seperti sebelum pandemi.

Namun, Arab Saudi tahun ini siap menerima jamaah haji luar negeri dan persiapan terus dilakukan.

Kepastian terkait kuota haji ditunggu oleh semua negara pengirim jamaah, tidak hanya Indonesia.

Selain Yaqut, sejumlah menteri agama dari berbagai negara juga telah bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi untuk menanyakan hal yang sama, yaitu kuota.

Di antara mereka adalah Menteri Hal Ehwal Ugama Malaysia, Menteri Agama Turki, Qatar, Tunisia, Ethiopia, Bangladesh, Mesir, Irak, Uni Emirat Arab, dan negara lainnya.

Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Antrean Haji Lampung 21 Tahun, Kemenag: Kuota 7.050 Orang

Sumber: Tribun Lampung
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas