Dua Anak Korban Penganiayaan Ibunya di Brebes Jalani Perawatan Intensif, Kondisinya Masih Trauma
Dua anak korban penganiayaan ibu kandungnya sendiri kini masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Margono Soekarjo, Purwokerto, Jawa Tengah.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Pravitri Retno W
Peristiwa itu terjadi di Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Minggu (20/3/2022) sekitar pukul 5 pagi.
Akibat tindakannya, seorang anaknya pun meninggal. Sementara, dua anak lainnya sedang menjalani perawatan intensif karena luka serius.
Diduga mengalami gangguan kejiwaan, KU pun menjalani pemeriksaan kejiwaan di di RSUD dr Soeselo Slawi Tegal, Senin (21/3/2022).
Dokter spesialis jiwa sekaligus penanggung jawab penanganan KU, dr Gloria Immanuel mengatakan pihaknya masih melakukan pemeriksaan awal.
Baca juga: Masa Kecil Penuh Pilu Jadi Alasan Ibu Aniaya Anak di Brebes, Berkali-kali Sebut Ingin Menyelamatkan
Pemeriksaan awal tersebut dilakukan dengan melakukan pendekatan pada KU agar mau terbuka dan bercerita.
"Iya, sampai saat ini, masih dirawat di RSUD dr Soeselo Slawi. Sedangkan untuk pemeriksaanya sendiri masih tahap awal atau lebih tepatnya, kami melakukan pendekatan kepada pasien," ujar Glorio di rumah sakit, Senin (21/3/2022).
Glorio menjelaskan, KU dalam kondisi baik dan bisa menjawab sesuai pertanyaan yang diajukan pihaknya.
Tetapi, untuk pertanyaan terkait insiden naas pada tiga anaknya, KU masih enggan menjawab dengan alasan lelah menjawab pertanyaan itu.
Untuk itu, pihaknya lebih fokus pada mengenali kepribadian KU terlebih dahulu.
Baca juga: Polisi Menunjukkan Pisau yang Digunakan Pelaku Pembunuhan dan Menganiaya Anak Kandung di Brebes
"Saya, sementara ini, lebih kepada berusaha mengenali watak dan kepribadian dasar pasien terlebih dahulu."
"Mulai dari latar belakang kehidupannya, latar belakang keluarga, belum masuk ke kejadian yang mengarah ke anak-anak pasien," ucap Glorio.
Di sisi lain, menurut pengamatan Glorio, KU memiliki trauma saat bertemu orang, terutama pada laki-laki.
Namun, ketika ditanya alasannya rasa takut itu muncul, KU masih enggan bercertita.
Berdasarkan informasi awal yang diterima tim dokter kejiwaan, KU mengalami tekanan lebih dari 6 bulan terakhir.