Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Skenario Terburuk BMKG: Tsunami di Pameungpeuk Bisa Setinggi 19 Meter,

Skenario potensi ini dibuat untuk mengetahui sebesar apa dampak yang ditimbulkan jika terjadi gempa berkekuatan 8,7 magnitudo  di selatan Jawa.

Editor: cecep burdansyah
zoom-in Skenario Terburuk BMKG:  Tsunami di Pameungpeuk Bisa Setinggi 19 Meter,
Kompas/ Mawar Kusuma Wulan
Pantai Cilauteureun atau dikenal sebagai Pantai Santolo memesona mata dengan hamparan pasir putihnya yang luas (Kompas/ Mawar Kusuma Wulan) 

Sedangkan, Peta Bahaya Tsunami di Desa Pangandaran dan Desa Pananjung, Kabupaten Pangandaran didapatkan hasil estimasi tinggi tsunami maksimum 15 meter dan estimasi waktu tiba gelombang tsunami 36 menit.

Koordinator Data dan Informasi BMKG Bandung, Virga Librian, mengatakan informasi ini dipaparkan Sandy Nur Eko Wibowo dari Stasiun Geofisika Bandung dalam kegiatan Peringatan Hari Meteorologi Dunia ke-72.

"Beliau memaparkan presentasi tentang potensi tsunami akibat megathrust di selatan Jawa Barat, dengan skenario terburuk (worst case scenario) yaitu kekuatan gempa Magnitudo 8.7 berdasarkan buku Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017 dari Pusat Studi Gempa Nasional (Pusgen)," katanya saat dihubungi, Selasa (22/3).

Kemudian BMKG Bandung membuat pemodelan tsunami dan hasilnya seperti yang dipaparkan pada kegiatan tersebut.

Diharapkan pemaparan tersebut dapat meningkatkan kesadaran dan kesiap-siagaan masyarakat akan bencana Geo-Hidrometeorologi sebagai upaya mitigasi demi mewujudkan Jawa Barat tangguh.

"BMKG sendiri sudah beberapa kali membahas mengenai potensi terjadinya tsunami akibat megathrust baik di Selat Sunda, Selatan Banten dan Selatan Jawa Barat, tujuannya agar masyarakat lebih sadar dan siap-siaga serta pemda maupun stakeholder agar mempunyai kebijakan maupun rencana-rencana yang lebih terarah sebagai upaya mitigasi," katanya.

Siapkan Selter

Berita Rekomendasi

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Garut, Satria Budi, mengatakan Pemkab Garut sudah menyiapkan lahan untuk mendirikan selter yang bisa dipergunakan warga yang terdampak bencana, termasuk tsunami. Selter rencananya akan dibangun tahun 2023.

"Tanahnya sudah dibebaskan di dua lokasi, Cikelet dan Cibalong, peruntukannya untuk korban bencana," ujarnya saat dihubungi melalui telepon, Selasa (22/3).

Selain untuk korban bencana, selter itu juga bisa digunakan sebagai tempat serbaguna seperti olahraga. 

Satria mengakui belum melakukan simulasi penyelamatan diri dari tsunami.

"Kami akan kordinasi dulu dengan BMKG terutama soal perkiraan dampaknya," ujarnya.

Terkait gempa bumi yang akhir-akhir ini terjadi di wilayah Jabar, ia mengimbau agar masyarakat pantai selatan untuk tetap waspada.

Menurutnya sekecil apapun bencana yang terjadi, masyarakat harus segera mencari tempat yang aman.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas