Dua Hari Berturut-turut Gunung Anak Krakatau Erupsi, Pagi Ini Luncurkan Abu Hitam Setinggi 2.000 M
Rekomendasi yang dikeluarkan tidak memperbolehkan masyarakat atau wisatawan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, LAMPUNG - Selama dua hari berturut-turut, Gunung Anak Krakatau (GAK) di perairan Selat Sunda Lampung Selatan kembali erupsi.
Erupsi pertama terjadi pada Kamis (24/3/2022) sebanyak dua kali yakni pukul 09.12 WIB dan erupsi kedua terjadi pada pukul 11.10 WIB.
Sementara itu hari ini, Jumat (25/3/2022) erupsi GAK terjadi pukul 05.26 WIB.
Erupsi Gunung Anak Krakatau Jumat ini, melontarkan abu hitam setinggi 2.000 meter.
Dari pantauan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM melalui kamera CCTV di Pulau Sertung, GAK mengeluarkan kolom abu berwarna kelabu hingga hitam dengan intensitas tebal ke arah timur.
"Iya tadi pagi jam setengah 6," kata Kepala Pos Pantau GAK yang berada di Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suardi.
"Meski kembali erupsi, saat ini Gunung Anak Krakatau masih berada pada status level II atau waspada," jelasnya.
Rekomendasi yang dikeluarkan tidak memperbolehkan masyarakat atau wisatawan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.
Laman resmi Kementerian ESDM magma.esdm.go.id mengimbau masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer dari kawah.
Sebelumnya pada Kamis (24/3/2022), GAK erupsi sebanyak 2 kali.
"Iya," kata Andi Suardi.
Dilansir dari laman website magma.esdm.go.id, erupsi pertama terjadi pada pukul 09.12 WIB dengan tinggi kolom abu mencapai kurang lebih 500 meter di atas puncak atau 657 meter di atas permukaan laut.
Pada erupsi pertama itu, kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara.
Erupsi kedua terjadi pada pukul 11.10 WIB dengan tinggi kolom abu lebih tinggi dari sebelumnya yakni berkisar 1.000 meter di atas puncak atau 1.157 meter di atas permukaan laut.