Dua Hari Berturut-turut Gunung Anak Krakatau Erupsi, Pagi Ini Luncurkan Abu Hitam Setinggi 2.000 M
Rekomendasi yang dikeluarkan tidak memperbolehkan masyarakat atau wisatawan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.
Editor: Dewi Agustina
Dari sisi klimatologi, saat itu cuaca cerah hingga berawan, angin lemah ke arah selatan dan barat daya. Suhu udara sekitar 27 derajat. 32,2 celcius. kelembaban 43-72 persen.
Hasil pengamatan kegempaan, telah terjadi 1 kali gempa hembusan dengan dengan amplitudo 4 mm, dan Lama gempa 10 detik.
Sebanyak 17 kali gempa low frequency dengan amplitudo 5-17 mm, dan lama gempa 2-5 detik.
Terjadi 9 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 4-22 mm dan lama gempa 2-13 detik. Dan 1 kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 16 mm. S-P 1.6 detik dan lama gempa 9 detik.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, Aktivitas Vulkanik Meningkat dan Berpotensi Lontarkan Lava Pijar
Sebanyak 2 kali gempa tektonik lokal dengan amplitudo 45-47 mm. S-P 2.46-2.47 detik. dan lama gempa 40-46 detik.
Terjadi 1 kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 22 mm. S-P 13.3 detik dan lama gampe 63 detik. Dan 1 kali gempa tremor menerus dengan amplitudo 1-13 mm, dominan 1 mm.
Andi menambahkan, untuk pengamatan GAK dari pos pantau di Desa Hargopancuran pada sore ini tidak dapat melihat dengan jelas aktivitas GAK.
"Untuk pengamatan dari pos pantau GAK di Hargopancuran gelap, tidak teramati aktivitas GAK. Karena kabut," kata dirinya.
Dikatakan Andi, dalam beberapa hari terakhir aktivitas GAK cenderung normal. Tidak ada peningkatan aktivitas yang berarti. (Tribunlampung.co.id/Dominius Desmantri Barus)
Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Gunung Anak Krakatau Kembali Erupsi, Kini Lontarkan Abu Hitam Setinggi 2.000 Meter
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.