Dua Hari Berturut-turut Gunung Anak Krakatau Erupsi, Pagi Ini Luncurkan Abu Hitam Setinggi 2.000 M
Rekomendasi yang dikeluarkan tidak memperbolehkan masyarakat atau wisatawan mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.
Editor: Dewi Agustina
Kolom abu yang teramati pada erupsi kedua itu terlihat berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan.
Andi mengatakan, hingga saat ini status Gunung Anak Krakatau itu masih dalam level II atau waspada dan masyarakat dilarang mendekati kawah dalam radius 2 kilometer.
"Masyarakat atau wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah," begitu bunyi rekomendasi yang dilansir dari laman website magma.esdm.go.id.
Baca juga: Gunung Anak Krakatau 7 Kali Erupsi Hari Ini
Peningkatan Aktivitas pada Februari
Sebelumnya, terjadi peningkatakan aktivitas pada Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di Selat Sunda pada Kamis (3/2/2022), sekira pukul 16.15 WIB.
Dimana terpantau adanya hembusan menerus (erupsi).
Andi Suardi mengatakan, teramati kolom abu dengan ketinggian sekira 200 meter diatas puncak (sekira 357 mdpl).
"Dari data VEN (Volcanic Eruption Notice) KESDM, Badan Geologi, PVMBG di Pos pantau GAK, kolom abu teramati berwana kelabu dengan intensitas sedang, condong ke arah timur laut," ujarnya.
Terjadi hembusan menerus. Namun, tidak terdengar adanya suara dentuman.
Andi mengatakan, saat ini status GAK berada pada level II (waspada).
Dimana masyarakat/nelayan dilarang mendekati GAK dalam radius 2 kilometer dari kawah.
Sementara itu data dari Magma Indonesia terkait erupsi Gunung Anak Krakatau (GAK), dari pengamatan visual gunung api terlihat jelas hingga tertutup kabut 0.
Teramati kawah utama berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang 25-100 meter dari puncak.
Cuaca cerah berawan. Angin lemah ke arah selatan dan barat daya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.