Kesaksian Keluarga V yang Tewas Dihabisi Suami, Bukan Pelaku yang Belikan HP Korban hingga KDRT
Fakta baru kasus pembunuhan wanita berinisial NAS alias V (27) oleh suaminya sendiri, TO (30) terungkap.
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru kasus pembunuhan wanita berinisial NAS alias V (27) oleh suaminya sendiri, TO (30) terungkap.
Ternyata Handphone (HP) yang disinggung sebagai penyebab retaknya rumah tangga mereka bukan dibelikan oleh pelaku.
Fakta lain, sebelum pembunuhan terjadi, korban kerap menerima tindak kekerasan dari pelaku.
Diketahui, pembunuhan itu terjadi di Kecamatan Bindu Riang, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, Sabtu (26/3/2022).
HP dari Saudara Kembar Korban
Sebelumnya, dari pengakuan pelaku, korban berubah sikap setelah dibelikan HP oleh pelaku.
Namun, ternyata HP tersebut bukanlah dari pelaku, melanikan dari saudara kembar korban, Vini.
"Handphone milik V (korban) itu merupakan handphone saya dulu," kata Vini saat ditemui Tribun Bengkulu di kediamannya, Senin (28/3/2022).
Vini mengatakan, korban sangat mencintai keluarganya.
"V (korban) sangat mencintai keluarganya, terutama anaknya, dirinya tidak pernah selingkuh selama bercerita dengan saya."
"Dia tidak mau nikah lagi, takut nanti anaknya menjadi korban," ujar Vini.
Baca juga: Cerita Suami Bunuh Istri di Bengkulu, Berawal Dari Belikan HP Hingga Disodori Kertas Minta Cerai
Baca juga: Jadi Korban Perampokan, Sopir Taksi Online : Kau Mau Apa Silahkan, tapi Tolong Jangan Bunuh Saya
Pelaku Pencemburu
Vini melanjutkan, sebelum pembunuhan terjadi, saudara kembarnya sempat bercerita soal kondisi ekonomi.
"V (korban) bercerita dengan saya, lakinya ini malas untuk berkebun, yang sering ke kebun itu V."
"Lakinya ini sehari berjualan kadang tiga hari istirahat," bebernya.
Selain itu, V juga menceritakan, bahwa suaminya pencemburu berat.
"V (korban) tidak berani keluar kek lakinya, dengan aku aja cemburu," jelasnya.
Sering Lakukan KDRT
Masih dari Tribun Bengkulu, ayah korban, Indra Putra mengatakan, anaknya kerap mendapatkan kekerasan dari suaminya sebelum tragedei ini terjadi.
Indra pun sudah menasehati pelaku agar tak bertindak kasar ke istrinya.
Namun, aksi kekerasan dilakukan pelaku berulang-ulang.
"Kejadian ini merupakan yang keempat kali, sebelumnya sudah saya nasehati tidak melakukan kekerasan dengan istri sendiri."
"Satu kali di kebun, dua kali di rumah dan yang terakhir kurang dari setahun yang lalu akibat dipukul suami, V mengalami luka memar di bagian wajah," ungkapnya.
Kronologi Kejadin
Mengutip Kompas.com, peristiwa itu bermula saat korban mengunjungi rumah orangtuanya, Jumat (25/3/2022) sekira pukul 18.30 WIB.
Saat itu, korban menyampaikan keinginan untuk berpisah dengan suaminya kepada orangtuanya.
Namun, tidak dijelaskan secara rinci alasan cerai yang diinginkan korban.
"Selanjutnya pukul 20.00 WIB, korban bermaksud pulang ke rumahnya di Desa Air Apo, namun dicegah orangtuanya."
"Baru pada Sabtu pagi, korban pamit pulang ke rumahnya," kata Kapolres Rejang Lebong, AKBP Tony Kurniawan saat dihubungi via telepon, Sabtu.
Diberitakan Tribun Bengkulu, saat korban tiba, rumah dalam kondisi kosong lantaran pelaku mengantarkan anaknya sekolah.
Pelaku kemudian kembali ke rumah dan melihat korban.
Pelaku langsung mandi dan berencana untuk berjualan sayur.
Setelah mandi dan berpakaian, pelaku dan korban duduk saling berhadapan.
Baca juga: Lansia di Padang Ditemukan Tewas Tersangkut Pohon, Butuh Waktu 2 Jam untuk Evakuasi Korban
Korban Minta Cerai
Saat duduk itulah, korban mengeluarkan sepucuk kertas dan pena, untuk pelaku menalak korban.
Pelaku yang kebingungan menanyakan alasan korban meminta untuk ditalak.
Korban pun berdalih sudah memiliki laki-laki lain.
Tak percaya, pelaku ingin memeriksa HP korban untuk memastikannya.
Namun, korban menolak hingga pelaku naik pitam dan menganiaya korban dengan sebilah parang.
"Sekira pukul 09.00, Sabtu, korban dikabarkan telah meninggal dunia bersimbah darah di kamarnya."
"Korban mengalami luka bacok di kepala, tangan, leher, dan jari," kata Kapolres.
Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tak tertolong.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbengkulu.com dengan judul Keluarga Beberkan Fakta Bukan Apik yang Belikan Handphone Vini, Cemburuan dan Malas Kerja, Sebelum Tragedi Pembunuhan Vini, Apik Sang Suami Sering KDRT Bahkan Pernah Melukai, dan Suami Bunuh Istri di Rejang Lebong Terancam 15 Tahun, Korban Sempat Berikan Sepucuk Surat Talak
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunBengkulu.com/Muhammad Panji Destama Nurhadi, Kompas.com/Firmansyah)