Pergerakan Tanah di Nyalindung Sukabumi, Begini Rekomendasi PVMBG
Kerusakan yang terjadi akibat pergerakan tanah yang terjadi diduga dampak air yang mengalir di gorong-gorong di bawah permukiman warga
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin
TRIBUNNEWS.COM, SUKABUMI - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah melakukan kajian untuk mengetahui penyebab pergerakan tanah di Kampung Nyalindung, Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (29/3/2022).
Ketua Tim Penyelidikan Bencana Pergerakan Tanah PVMBG, Yohandi Kristiawan mengatakan, pihaknya sudah pernah melakukan kajian pada tahun lalu.
"Kajian di lapangan batuannya ternyata tersusun batu lempung, kami naik ke atas perbukitan kami menemukan beberapa titik mata air," katanya.
Menurutnya, kerusakan yang terjadi akibat pergerakan tanah yang terjadi diduga dampak air yang mengalir di gorong-gorong di bawah permukiman warga.
"Dari penuturan warga yang sudah lama bermukim terdapat gorong-gorong lama dulunya pernah ada air mengalir di bawah permukiman yang rusak sekarang, jadi ada kemungkinan bahwa kerusakan rumah warga sekarang ini berkaitan dengan gorong-gorong yang mengalir di bawah itu," ucapnya.
Baca juga: Belajar Bersama hingga Komitmen Membangkitkan Pergerakan Musik Indonesia
Ia mengimbau warga yang rumahnya rusak untuk segera direlokasi.
Dampak pergerakan tanah tidak terlalu signifikan jika tidak ada hujan deras.
"Untuk kejadian pergerakan sendiri jika tidak terjadi hujan yang sangat deras dampaknya juga tidak sangat terasa, karena waktu yang bulan Agustus lalu itu dipicu curah hujan deras dan ada selisih 6 bulan.
Jadi ketika curah hujan biasa mungkin tidak tampak," jelasnya.
Ia mengatakan, pihaknya tidak menemukan pengaruh Sesar Cimandiri yang berdampak pada pergerakan tanah.
"Kalau berkaitan dengan sesar terutama Cimandiri dekat di sini secara umum kita tidak menemukan pengaruh secara gerakan tanah ini dipicu oleh sesar, karena yang ada di sini kita lihat bahwa gerakan tanah hanya terjadi pada blok di tanah Kampung Nyalindung ini, tidak berdampak secara regional di daerah lain," katanya.
"Jadi kemungkinan tidak dari patahan aktif atau sesar, gerakan tanah yang terjadi kemungkinan akan lebih cepat dan luas atau regional," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul PVMBG Kaji Pergerakan Tanah di Nyalindung Sukabumi, Bukan karena Sesar Cimandiri, Sarankan Relokasi
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.