Misteri Kotak Racun Dalam Tempat Sampah Rumah Meninggalnya Ibu dan Dua Anak Kembar di Deliserdang
Kompol I Kadek Hery Cahyadi menyebut pihaknya masih menunggu hasil autopsi Rumah Sakit Bhayangkara Medan dan Labfor Polda Sumut.
Editor: Hendra Gunawan
Nelson mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil toksikologi dari forensik Polda Sumut.
Hasil pemeriksaan toksikologi akan menentukan seberapa banyak kadar racun, jenis dan penyebab pasti kematian ibu dan anak tersebut.
"Belum bisa kami deteksi karena kejadian yang baru jadi kadar zat beracun belum bisa kami tentukan. Nanti mungkin dari sisi kualitas, kuantitas akan dijelaskan oleh Forensik Polda Sumut," terangnya
Kepala Rumah Sakit RS Bhayangkara TK II Medan, dr drg Kombes Nelson Situmorang mengatakan, tiga jenazah ibu dan anak kembar tersebut selesai menjalani otopsi sekitar pukul 02:00 WIB dinihari.
Mereka tiba ke RS Bhayangkara TK II Medan sekitar pukul 21:30 dan mulai diotopsi sekitar pukul 23:00 WIB.
Sampel darah dan urine ketiga jenazah pun telah diambil untuk kemudian diperiksa melalui toksikologi forensik.
"Kemudian urine dan darahnya diambil untuk kami lakukan pemeriksaan toksikologi namanya yang dilakukan di laboratorium forensik Polda Sumut.
Kalau jenis racun kami tidak boleh berandai-andai dan kami masih menunggu hasil dari temuan laboratorium forensik Polda Sumut," tutupnya.
Sebelumnya, seorang ibu berinisial RDS dan kedua anak kembarnya ditemukan tewas tergeletak di dalam kamarnya di Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara.
Kabar tewas inipun menggemparkan warga sekitar
Soal Kabar Pertengkaran
Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi menyebut, saat ini pihaknya belum bisa mengambil keterangan suami korban, Bahensyah Palar Purba karena masih dalam suasana duka.
Keterangannya dianggap sangat diperlukan meskipun pada saat kejadian korban sedang bekerja.
"Setelah dikebumikan baru kita pintai keterangan suaminya," kata I Kadek.
Dari amatan Tribun-medan.com, rumah mewah tempat korban tinggal tampak banyak dipenuhi kamera pemantau CCTV.
Selain bagian luar rumah juga bagian dalam ikut dipasang CCTV.
Terkait hal ini I Kadek menyebut tidak ada dugaan kalau pada saat satu hari itu ada pertengkaran di dalam rumah.
"Sedang kita pelajari juga (rekaman CCTV) dan kordinasi nanti sama Polda. Enggak ada dugaan bertengkar karena suaminya berangkat kerja mulai dari pagi," ucap I Kadek
Ia menyebut saat ini juga sudah mengamankan sisa minuman yang ditemukan di dalam kamar tempat dimana jasad ketiganya ditemukan.
Selain itu juga diambil sisa makanan dari dalam rumah. Nantinya makanan dan minuman ini akan dibawa ke lab untuk diketahui kandungannya. (Indra Gunawan/Tribun Medan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.