Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Misteri Kotak Racun Dalam Tempat Sampah Rumah Meninggalnya Ibu dan Dua Anak Kembar di Deliserdang

Kompol I Kadek Hery Cahyadi menyebut pihaknya masih menunggu hasil autopsi Rumah Sakit Bhayangkara Medan dan Labfor Polda Sumut.

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Misteri Kotak Racun Dalam Tempat Sampah Rumah Meninggalnya Ibu dan Dua Anak Kembar di Deliserdang
patriciaflor.com
Ilustrasi racun 

TRIBUNNEWS.COM, DELISERDANG -- Polisi terus menyelidiki tragedi meninggalnya, seorang ibuberinisial RDS dan dua anak kembarnya yang ditemukan di dalam rumah mewah mereka, di Kelurahan Lubukpakam III, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang.

Petugas Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polresta Deliserdang menyebut peristiwa tersebut sebagai dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh sang ibu yang meracuni anaknya dan ikut meminum racun.

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi menyebut pihaknya masih menunggu hasil autopsi Rumah Sakit Bhayangkara Medan dan Labfor Polda Sumut.

Baca juga: Kisah Perempuan Muda Di Kepahiang Tewas Setelah Konsumsi 6 Tablet Obat Aborsi dari Sang Kekasih

Hasil autopsi dan Labfor akan disinkronkan nantinya untuk menyimpulkan apa yang sebenarnya terjadi.

Secara pasti, ia belum dapat menentukan kapan hasil akan mereka terima.

"Semua alat bukti yang dianggap perlu untuk diidentifikasi sudah kita bawa. Ada memang diduga kopi kita temukan dan ini nanti labfor lah yang menentukan apakah kopi atau tidak," kata I Kadek, Jumat (8/4/2022).

I Kadek juga menyebut barang pribadi korban seperti handpone juga sudah diamankan.

Berita Rekomendasi

Hal ini untuk mengetahui apakah ada petunjuk mengenai kasus ini atau tidak.

"Yang ngecek nanti Labfor karena mereka yang lebih ahli. Kalau suami belum bisa kita pintai keterangannya lebih dalam. Kita jugakan lihat situasi karena pihak keluarga ini jugakan masih berduka.

Baca juga: Serangan Roket di Stasiun Kereta Api Kramatorsk Tewaskan 39 Orang dan 87 Terluka

Hari ini rencananya dimakamkan dan nanti kita lihat situasi dulu kapan dia akan kita tanyain," sebut I Kadek.

Saat ini banyak isu yang berkembang di lapangan karena pihak keluarga juga belum ada memberikan statemen terkait kasus yang terjadi.

Terkait isu tersebut I Kadek mengaku tidak bisa memberikan statemen.

"Kita berdasarkan analisa juga. Kalau isu yang berkembang nggak beranilah kita berikan statemen. Nanti jadi pedoman orang takutnya," kata I Kadek.

Sampai detik ini, belum ada kesimpulan pasti, soal penyebab atau alasan RDS nekat diduga minum racun bercampur kopi.

Baca juga: FAKTA Wanita Muda Tewas Seusai Minum Obat Aborsi, Kekasih Korban hingga Pejabat RS Jadi Tersangka

Untuk mengungkap kematian guru PNS di SMK 1 Beringin itu, polisi melakukan berbagai cara, termasuk mengirimkan seluruh barang bukti ke Laboratorium Forensik (Labfor).

Kotak Racun

Kapolresta Deliserdang, Kombes Irsan Sinuhaji mengatakan belum bisa memastikan kapan hasil pemeriksaan dari Labfor akan keluar.

"Kalau ditanya kapan, tergantung dari Labfor ya kapan, apa kesulitannya atau ada kasus lain. Kalau kami kemarin sudah ke rumah itu lagi untuk mengamankan CCTV," ucap Irsan Sinuhaji, Jumat (8/4/2022).

Mantan Wakapolrestabes Medan ini menambahkan, ada beberapa benda yang sebenarnya mereka sudah amankan dari dalam rumah yang dianggap ada hubungannya dengan kasus ini.

Apalagi di tempat kejadian ditemukan mulut ketiga korban mengeluarkan busa.

"Kotak racun (obat hama/NaCN) itu kita temukan di dalam bak sampah rumah dekat teras," kata Irsan.

Perwira Menengah lulusan Akpol tahun 1999 ini mengungkap saat kejadian ditemukan juga bekas minuman diatas kloset kamar mandi. Mengenai posisi telentangnya anak kembar di sprimbed yang posisinya seperti tidur biasa belum dianggap janggal.

"Kitakan enggak tau kandungan racunnya itu seperti apa. Ini menurut saya, ya bukan menurut pakar. Kan ada kandungan racun yang bisa jadi membuat orang tertidur dan tidak menimbulkan reaksi," kata Irsan.

Selain itu juga bisa ada dugaan setelah anak kembarnya tewas, baru kemudian disusun ibunya. Terkait hal ini disebut pihaknya juga terus melakukan pendalaman.

"Yang jelas ada keluar buih merah jambu dan buih itu bercampur darah," katanya.

Ibu dan dua anak kembarnya yang meninggal dunia karena diduga minum racun dimakamkan hari ini, Jumat (8/4/2022).

Informasi yang dihimpun, pihak keluarga akan membawa ketiga jenazah korban ke pemakaman elit Taman Eden Desa Bangun Rejo, Tanjungmorawa.

Sebelum jenazah ketiganya diberangkatkan, keluarga lebih dahulu melakukan ibadah pemberangkatan di rumah duka kawasan Kelurahan Lubukpakam III, Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang.

"Siang ini rencananya dimakamkan di Taman Eden Tanjungmorawa," kata Lurah Lubukpakam III, Yosi Ginting.

Pihak keluarga sendiri hingga saat ini masih tertutup dengan awak media.

Awak media juga dilarang untuk mengambil foto atau video di area rumah.

Bahensah Palar Purba, suami korban yang menjadi saksi kunci dalam kasus kematian ini juga belum bisa ditemui.

Kepala Unit Bank pelat merah di kawasan Simpang Kayu Besar Tanjungmorawa itu juga masih fokus untuk mempersiapkan pemakaman istri dan kedua anaknya itu.

Sementara itu warga masih terus berdatangan ke rumah duka.

Iklan untuk Anda: Maria Vania Ajak Ngegym, Netizen Pangling: Ada yang Beda
Advertisement by
Begitu datang mereka masuk ke ruang keluarga tempat dimana ketiga jasad korban disemayamkan.

Tampak kalau di lokasi ini hanya ada beberapa papan bunga yang terlihat.

Es Kopi Beracun

Polisi saat ini masih melakukan autopsi terhadap jenazah ibu dan dua anak kembarnya yang tewas di dalam kamar di Kecamatan Lubukpakam, Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara.

Kepala RS Bhayangkara TK II Medan, dr drg Kombes Nelson Situmorang mengungkap, berdasarkan hasil autopsi sementara, diduga kuat ketiganya tewas lantaran menenggak minuman beracun.

Namun dia belum mau membeberkan lebih jelas.

Berdasarkan informasi yang didapatkan Tribun-medan.com, ketiganya tewas usai sang ibu mencampur racun ke kopi yang dipesannya melalui ojek online.

"Jadi karena memang dari penyidik di TKP juga ada tanda-tanda minum sesuatu yang sifatnya beracun, sehingga (ada temuan) cairan di lambung lalu cairan yang ada di tenggorokannya," kata Kombes Nelson Situmorang, Kamis (7/4/2022).

Nelson mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil toksikologi dari forensik Polda Sumut.

Hasil pemeriksaan toksikologi akan menentukan seberapa banyak kadar racun, jenis dan penyebab pasti kematian ibu dan anak tersebut.

"Belum bisa kami deteksi karena kejadian yang baru jadi kadar zat beracun belum bisa kami tentukan. Nanti mungkin dari sisi kualitas, kuantitas akan dijelaskan oleh Forensik Polda Sumut," terangnya

Kepala Rumah Sakit RS Bhayangkara TK II Medan, dr drg Kombes Nelson Situmorang mengatakan, tiga jenazah ibu dan anak kembar tersebut selesai menjalani otopsi sekitar pukul 02:00 WIB dinihari.

Mereka tiba ke RS Bhayangkara TK II Medan sekitar pukul 21:30 dan mulai diotopsi sekitar pukul 23:00 WIB.

Sampel darah dan urine ketiga jenazah pun telah diambil untuk kemudian diperiksa melalui toksikologi forensik.

"Kemudian urine dan darahnya diambil untuk kami lakukan pemeriksaan toksikologi namanya yang dilakukan di laboratorium forensik Polda Sumut.

Kalau jenis racun kami tidak boleh berandai-andai dan kami masih menunggu hasil dari temuan laboratorium forensik Polda Sumut," tutupnya.

Sebelumnya, seorang ibu berinisial RDS dan kedua anak kembarnya ditemukan tewas tergeletak di dalam kamarnya di Kecamatan Lubuk Pakam, Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara.

Kabar tewas inipun menggemparkan warga sekitar

Soal Kabar Pertengkaran

Kasat Reskrim Polresta Deliserdang, Kompol I Kadek Hery Cahyadi menyebut, saat ini pihaknya belum bisa mengambil keterangan suami korban, Bahensyah Palar Purba karena masih dalam suasana duka.

Keterangannya dianggap sangat diperlukan meskipun pada saat kejadian korban sedang bekerja.

"Setelah dikebumikan baru kita pintai keterangan suaminya," kata I Kadek.

Dari amatan Tribun-medan.com, rumah mewah tempat korban tinggal tampak banyak dipenuhi kamera pemantau CCTV.

Selain bagian luar rumah juga bagian dalam ikut dipasang CCTV.

Terkait hal ini I Kadek menyebut tidak ada dugaan kalau pada saat satu hari itu ada pertengkaran di dalam rumah.

"Sedang kita pelajari juga (rekaman CCTV) dan kordinasi nanti sama Polda. Enggak ada dugaan bertengkar karena suaminya berangkat kerja mulai dari pagi," ucap I Kadek

Ia menyebut saat ini juga sudah mengamankan sisa minuman yang ditemukan di dalam kamar tempat dimana jasad ketiganya ditemukan.

Selain itu juga diambil sisa makanan dari dalam rumah. Nantinya makanan dan minuman ini akan dibawa ke lab untuk diketahui kandungannya. (Indra Gunawan/Tribun Medan)

Sumber: Tribun Medan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas