Ketua PAC Ormas Pemuda di Medan Area Ditangkap Usai Dilaporkan Menculik dan Menganiaya Satu Keluarga
Petugas sedang membawa pelaku dari Aceh ke Polrestabes Medan untuk dilakukan penahanan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribun Medan Alfiansyah
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Petugas Satuan Reskrim Polrestabes Medan mengamankan pimpinan anak cabang sebuah ormas kepemudaan wilayah Kecamatan Medan Area yang dilaporkan menculik dan menyiksa satu keluarga.
Pria berinisial RPT ini ditangkap di Provinsi Aceh.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan Kompol M Firdaus mengatakan, tersangka diamankan, Selasa (12/4/2022) dinihari.
"Iya, benar sudah ditangkap. Ditangkap di Aceh tadi pagi pukul 02.30 WIB," kata Firdaus kepada Tribun-medan.com, Selasa (12/4/2022).
Ia mengatakan, saat ini petugas sedang membawa pelaku ke Polrestabes Medan untuk dilakukan penahanan.
"Diduga pelaku melarikan diri. Besok baru ditahan," sebutnya.
Baca juga: Pelaku Penculikan yang Terekam CCTV Ditangkap, Masih Kenakan Baju yang Sama
Diketahui, sebelumnya sejumlah anggota organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP) berbaju loreng oranye cokelat hitam culik dan siksa satu keluarga di Kota Medan.
Adapun korban keganasan OKP ini yakni Fadli Setiawan (30), warga Jalan Sutrisno, Kecamatan Medan Area.
Saat membuat laporan ke Polrestabes Medan, Fadli mengatakan bahwa kasus penganiayaan dan penyiksaan yang dialami keluarganya ketika ayahnya bernama Yuliadi (51) bertengkar dengan keluarga OKP bernama Novi.
Kejadian tersebut berlangsung pada Kamis (31/3/2022) sore.
"Jadi aku sedang bekerja sebagai teknisi handphone, rupanya ada ribut ribut.
Jadi aku sama adik ipar (Indra Sembiring) dan orang yang ada di sana melerai," kata Fadli, Rabu (6/4/2022).
Saat itu, Fadli mengaku tidak tahu bahwa yang ribut kala itu adalah ayahnya dengan seorang wanita bernama Novi.
"Yang ku dengar, awalnya ayah ku mau keluar dari parkiran, rupanya si Novi di atas motor, tidak tahu apa sebabnya mereka ribut dan bertengkar," ujar Fadli.
Tak lama usai keributan, puluhan orang menggunakan seragam loreng oranye cokelat hitam menjemput Fadli dan adik iparnya bernama Indra Sembiring dari tempat kerja.
"Dua puluh menit selesai kejadian, mereka datang membawa aku dan adik ipar ku. Kami dibawa ke kantor mereka di Medan Area.
Di sana aku dipaksa jadi saksi keributan itu. Dipukul, ditendang, dicekik dan diludahi juga sama mereka," kata dia.
Tak hanya Fadli, sang ayah juga dijemput paksa dari rumahnya oleh puluhan orang.
Di hadapannya, puluhan orang meyiksa ayahnya hingga babak belur sebelum ketiganya dibawa ke Polsek Medan Area.
"Mereka sebelumnya bersama puluhan orang ke rumah menjemput ayah ku, kemudian mereka memukuli dan menganiaya ayah ku sampai habis lah.
Dan saya yang tidak tahu apa apa disuruh jadi saksi, bawasannya di sana ada pengeroyokan dan saya harus jadi saksi ayah saya ada ribut di situ, padahal saya tidak tau apa apa," ujar dia.
Atas kejadian penganiayaan yang dilakukan secara bersama sama kepadanya, Fadli melapor ke Polrestabes Medan.
Dia melaporkan Rahmadsyah Putra Tarigan alias Joko yang merupakan pimpinan OKP di Kecamatan Medan Area kepada pihak kepolisian.
Fadli berharap polisi mengusut peristiwa tersebut.
"Saya hari itu juga langsung melapor, karena saya tidak tau menahu dengan hal itu. Kalau saya salah, atau keluarga saya salah dihukum dengan aturan yang berlaku.
Dan mereka pun oknum oknum harus dihukum dan diusut tuntas permasalahan ini. Saya hari ini memang membutuhkan keadilan," tutupnya. (cr11/tribun-medan.com)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul Ketua PAC Pemuda Pancasila Medan Area Lari ke Aceh Setelah Culik dan Siksa Satu Keluarga