Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polisi Gelar Rekonstruksi, Kecelakaan Truk di Pegunungan Arfak Diduga karena Overloading

Kendaraan mobil truk seharusnya tidak boleh mengangkut manusia sebanyak 34 orang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Polisi Gelar Rekonstruksi, Kecelakaan Truk di Pegunungan Arfak Diduga karena Overloading
Istimewa
Para korban kecelakaan maut di Minyambouw Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Rabu (13/4/2022) dini hari. (Adlu Raharusun/Istimewa) 

Laporan Wartawan TribunPapuaBarat.com, Safwan Ashari Raharusun

TRIBUNNEWS.COM, MANOKWARI - Kecelakaan maut truk yang terjadi di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Rabu (13/4/2022) mengakibatkan sebanyak 18 orang tewas, satu di antaranya adalah balita.

Ditlantas Polda Papua Barat bersama Satlantas Polres Manokwari menggelar rekonstruksi laka maut di Distrik Minyambouw, Kabupaten Pegunungan Arfak, Papua Barat, Sabtu (16/4/2022).

Rekonstruksi tersebut digelar selama empat jam, dengan menyisir lokasi awal kendaraan bermuatan 34 orang itu melintas.

Penyisiran itu berlanjut hingga di lokasi sopir nahas menginjak rem sekitar 500 meter sebelum terjadi tragedi kecelakaan yang menewaskan 18 orang di kilometer 10 tersebut.

Dirlantas Polda Papua Barat, Kombes Pol Raydian Kakrosono mengatakan, proses rekonstruksi ini menggunakan Traffic Accident Analysis (TAA).

"Tujuan menggunakan TAA untuk memperoleh informasi berupa kronologi, teknis hingga keadaan infrastruktur dan pola kejadian lain," ujar Raydian kepada sejumlah awak media, Sabtu.

Baca juga: 5 Jenazah Korban Kecelakaan di Pegunungan Arfak Papua Barat Dimakamkan dalam Satu Liang Lahad

BERITA REKOMENDASI

Selanjutnya, pihaknya masih mengolah hasil TAA dari lokasi kejadian.

Nantinya, satu atau dua hari kemudian baru bisa bisa mendapatkan hasil dan rilis terkait TAA ini.

"Kondisi di tempat kejadian perkara (TKP) masih terdapat bangkai mobil truk yang kondisinya nampak tragis," kata dia.

Ia mengatakan, selokan di dekat tebing terdapat bercak darah yang telah kering dari para pekerja tambang nahas itu.

"Masih terdapat barang-barang milik para korban kecelakaan berupa pakaian, peralatan mandi di dalam mobil truk tersebut," ucapnya.

Selain itu, terdapat juga sendal jepit berukuran orang dewasa dan sendal jepit diduga milik bocah yang juga turut tewas dalam insiden nahas tersebut.

"Seperti dugaan awal yang sudah disampaikan oleh Kapolres Manokwari, memang kondisi di lokasi kecelakaan disebabkan karena overloading," ungkapnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas