Keluarga Pasien Pukul Dokter, Direktur RSUD Jayapura Minta Polisi Tangkap Pelaku
Pihak keluarga diduga mengeroyok seorang dokter spesialis bedah onkologi, lantaran tak terima pasien meninggal usai menjalani operasi.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAYAPURA - Direktur RSUD Jayapura, dr Anton Mote meminta pihak kepolisian menangkap dan memeriksa pelaku pemukulan terhadap seorang dokter RSUD Jayapura yang terjadi Sabtu (16/4/2022) lalu.
Langkah tersebut demi menjamin keselamatan dan keadilan bagi tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas.
Sebelumnya beredar video di media sosial Twitter berdurasi 1 menit 27 detik yang menggambarkan situasi ketegangan antara sekelompok pemuda yang disinyalir merupakan keluarga korban menuntut seorang dokter RSUD Dok II.
Video tersebut mendadak viral di media sosial, dan dibanjiri komentar warga net yang ingin mengetahui penyebab kejadian.
Dalam video berdurasi 1 menit 24 detik itu, pihak keluarga diduga mengeroyok seorang dokter spesialis bedah onkologi, lantaran tak terima pasien meninggal usai menjalani operasi.
Video juga menunjukkan pihak keluarga menuding dokter sebagai pembunuh orang asli Papua.
Baca juga: Perang Sarung Berujung Pemukulan Membabi Buta, 6 Remaja di Bogor Diamankan Polisi
Direktur RSUD Jayapura, dr Anton Mote mengharapkan agar kasus tersebut dapat dituntaskan dan masalahnya menjadi jelas bagi kedua belah pihak.
Sebab dikhawatirkan dapat berimplikasi pada dokter ataupun nakes lainnya yang ingin bekerja.
"Saya berharap ini bisa diselesaikan, dan diusut tuntas supaya kejadian ini tak terulang kembali," tegas Anton kepada Tribun-Papua.com melalui gawainya, Senin (18/4/2022).
Anton mengkonfirmasi kebenaran seorang dokter yang terkena pukulan dari keluarga pasien yang meninggal dunia di RSUD Dok II Jayapura pada Sabtu (16/4/2022).
"Ini menimbulkan rekan-rekan sesama dokter lainnya takut, jika kejadian terulang dan menimpa mereka," ungkapnya.
Anton menegaskan, saat kejadian, tim dokter telah melakukan tindakan medis sesuai prosedur tetap.
"Pasien saat itu datang sudah dalam keadaan tidak stabil, makanya diambil tindakan medis dengan tentunya persetujuan pihak keluarga," jelasnya.
Mantan Direktur RSJ Abepura tersebut juga sangat menyesalkan aksi pemukulan oleh oknum warga terhadap tenaga kesehatan sebagai pekerja kemanusiaan.
"Mereka kemudian merekam dan mengatakan dokter di RSUD Jayapura makan orang Papua, ini tentu tidak betul dan saya minta ditindaklanjuti," tegas Anton.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul VIRAL Pemukulan Dokter di RSUD Jayapura, Begini Sikap Tegas Manajemen