Gempa 6 Mei 2022: Guncang Kulonprogo DIY, BMKG Sebut Aktivitas Sesar Aktif Jadi Pemicu
Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan hasil analisis BMKG menyatakan gempa di Kulonprogo ini berkekuatan magnitudo 3,5.
Penulis: Daryono
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Gempa terjadi di Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat 6 Mei 2022.
Dikutip dari akun Instagram pribadinya, Koordinator Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono menyatakan hasil analisis BMKG menyatakan gempa di Kulonprogo ini berkekuatan magnitudo 3,5.
Gempa dipicu oleh aktivitas sesar aktif.
"Episenter (pusat gempa) terletak pada koordinat 7.87 LS dan 110.13 BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 7 km Barat Daya KULONPROGO - DI YOGYAKARTA dengan kedalaman 10 kilometer," tulis Daryono di akun @daryonobmkg.
Menurut Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas Sesar Aktif.
Baca juga: UPDATE Gunung Anak Krakatau, 26 April 2022: 3 Kali Gempa Hembusan, 4 Kali Gempa Vulkanik Dangkal
Dijelaskannya, dampak gempa yang digambarkan oleh peta tingkat guncangan (Shakemap) BMKG dan berdasarkan laporan dari masyarakat, gempa ini dirasakan di wilayah Kulon Progo dan Gunungkidul dengan Skala Intensitas II - III MMI.
Artinya, getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang hingga getaran terasa nyata dalam rumah, terasa getaran seperti-akan ada truk berlalu.
Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempabumi tersebut.
Hingga pukul 14:50 WIB, hasil pemantauan BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa susulan.
Skala MMI Gempa
Adapun sebagai informasi, berikut ini info MMI yang bisa dipelajari berdasarkan skala MMI, dikutip Tribunnews.com dari Bmkg.go.id:
I MMI
Getaran gempa tidak dapat dirasakan kecuali dalam keadaan luar biasa oleh beberapa orang.
II MMI
Getaran atau goncangan gempa dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung seperti lampu gantung bergoyang.
III MMI
Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah.
Getaran terasa seakan-akan ada naik di dalam truk yang berjalan.
IV MMI
Pada saat siang hari dapat dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah, di luar rumah oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu bergoyang hingga berderik dan dinding berbunyi.
V MMI
Getaran gempa bumi dapat dirasakan oleh hampir semua orang, orang-orang berlarian, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan benda besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
VI MMI
Getaran gempa bumi dirasakan oleh semua orang.
Kebanyakan orang terkejut dan lari keluar, plester dinding jatuh dan cerobong asap di pabrik rusak, kerusakan ringan.
VII MMI
Semua orang di rumah keluar.
Kerusakan ringan pada rumah dengan bangunan dan kontruksi yang baik.
Kemudian, pada bangunan dengan konstruksi kurang baik terjadi retakan bahkan hancur, cerobong asap pecah.
Getaran tersebut, dapat dirasakan oleh orang yang sedang naik kendaraan.
Kerusakan ringan pada bangunan dengan konstruksi kuat.
Keretakan pada bangunan dengan konstruksi kurang baik, dinding terlepas dari rangka rumah, cerobong asap pabrik dan monumen roboh, air berubah keruh.
IX MMI
Kerusakan pada bangunan dengan konstruksi kuat, rangka rumah menjadi tidak lurus, banyak terjadi keretakan.
Rumah tampak bergeser dari pondasi awal dan pipi-pipa dalam rumah putus.
X MMI
Bangunan dari kayu yang kuat rusak, rangka rumah lepas dari pondamennya, tanah terbelah rel melengkung, tanah longsor di tiap-tiap sungai dan di tanah-tanah yang curam.
XI MMI
Bangunan-bangunan yang sedikit yang masih berdiri.
Jembatan rusak, terjadi lembah.
Pipa dalam tanah tidak dapat terpakai sama sekali, tanah terbelah, rel sangat melengkung.
XII MMI
Hancur total, gelombang tampak pada permukaan tanah.
Pemandangan berubah gelap, benda-benda terlempar ke udara.
(Tribunnews.com/Daryono)