Pengelola Kenjeran Park Klaim Kondisi Seluncuran Masih Layak, Sebut Kelebihan Beban Jadi Penyebabnya
Pengelola Waterpark Kenjeran, Bambang Irianto mengklaim bahwa kondisi seluncuran di Kenjeran Park, Surabaya masih layak untuk digunakan.
Penulis: Faryyanida Putwiliani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pengelola Waterpark Kenjeran, Bambang Irianto mengklaim bahwa kondisi seluncuran di Kenjeran Park, Surabaya masih layak untuk digunakan.
Bambang pun beranggapan, ambrolnya seluncuran tersebut dikarenakan overload atau kelebihan beban.
Selain itu menurut Bambang, rata-rata pengunjung ingin meluncur bersama-sama dan tidak ingin bergantian satu persatu.
Sehingga hal tersebut menyebabkan seluncuran kelebihan beban hingga retak dan ambrol.
Baca juga: Update Perosotan Kenjeran Park Ambrol: Khofifah Soroti soal Perawatan, Jumlah Korban Bertambah
"Rata-rata pengunjung kalau mau meluncur ke bawah itu maunya bersama-sama, enggak mau satu-satu. Ini yang mungkin menyebabkan overload dan ambrol," kata Bambang dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Senin (9/5/2022).
Bambang menambahkan, normalnya seluncuran tersebut digunakan untuk lima hingga sepuluh orang.
Namun pada saat kejadian, seluncuran digunakan lebih dari sepuluh orang pengunjung.
Mengingat saat itu juga merupakan momen libur lebaran sehingga Kenjeran Park dikunjungi banyak orang yang ingin berwisata.
Baca juga: Soal Insiden Perosotan Kenjeran Park Ambruk, Kepolisian Sudah Periksa 5 Saksi
"Batasnya itu untuk ukuran 5-10 orang, tapi itu kan lebih," imbuh Bambang.
Sementara itu Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, AKBP Anton Elfrino Trisanto mengatakan, polisi telah memeriksa lima orang saksi dalam musibah ini.
Anton menyebut pihaknya juga masih melengkapi bukti-bukti lain dari kasus ambrolnya seluncuran di Kenjeran Park ini.
"Sampai saat ini kita telah melakukan wawancara terhadap lima orang saksi di sini. Kemudian juga masih melengkapi bukti-bukti lain," terang Anton.
Baca juga: FAKTA Terbaru Seluncuran Kenjeran Park Ambrol, Daftar Identitas 16 Korban hingga Dugaan Penyebabnya
Lebih lanjut Anton menuturkan pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Labfor Polda Jawa Timur.
Tim Labfor dari Polda Jawa Timur pun dijadwalkan akan datang ke lokasi kejadian untuk menyelidiki kasus ini.