Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

4 FAKTA Pembunuhan Janda oleh Duda di Padalarang, Kronologi hingga Pelaku Ditemukan Tewas

Sederet fakta terkait kasus pembunuhan janda oleh duda di Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Daryono
zoom-in 4 FAKTA Pembunuhan Janda oleh Duda di Padalarang, Kronologi hingga Pelaku Ditemukan Tewas
TribunJabar.id/Hilman Kamaludin
Lokasi penemuan Wiwin Setiani (30), janda yang diserang duda berinisial M. Wiwin ditemukan dalam kondisi luka parah di depan rumahnya di Kampung Gunung Bentang, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (8/5/2022) pagi. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus pembunuhan seorang janda berinisial WS (32) memasuki babak baru.

Polisi telah melacak keberadaan pelaku yang merupakan seorang duda berinisial M.

Namun, pelaku ditemukan dalam kondisi sudah tak bernyawa.

M ditemukan tergantung di pohon milik warga di Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (12/5/2022).

Diketahui, M menghabisi nyawa WS pada Minggu (8/5/2022).

Korban dianiaya menggunakan senjata tajam hingga terluka parah dan meninggal dunia.

Pelaku nekat menghabisi nyawa korban diduga karena menolak diajak menikah.

Berita Rekomendasi

Dihimpun Tribunnews.com, berikut sejumlah fakta terkait kasus pembunuhan janda di Padalarang:

1. Kronologi Kejadian

Mengutip Tribun Jabar, korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di depan rumahnya di Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang.

Saat ditemukan, korban mengalami luka pada bagian leher dan perut akibat sabetan senjata tajam.

"Korban pada saat ditolong oleh masyarakat sekitar dan keluarganya masih bernapas."

"Saat dibawa ke rumah sakit terdekat di Padalarang ini, Allah berkehendak lain, kurang lebih jam 12 siang, korban meninggal," kata Kapolres Cimahi, AKBP Imron Ermawan, Minggu.

Sementara pelaku langsung kabur dengan membawa belati yang digunakan untuk menganiaya korban.

Baca juga: Nasib Tragis Keluarga Nelayan di Belawan, Pasutri dan Balitanya Tewas Tenggelam saat Cari Kepiting

Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan di Cimahi Sebut Polisi Tidak Tindaklanjuti Laporan, Begini Kata Kapolres

2. Sempat Dapat Ancaman dari Pelaku

Sebelum kejadiana nahas itu terjadi, korban sempat mendapatkan ancaman dari pelaku.

Kala itu, pelaku mengancam akan menghabisi nyawa korban.

Ketua RW setempat, Agus Sopian mengatakan, ancaman pembunuhan itu terjadi dua hari sebelum kejadian.

"Dua hari lalu, dia (pelaku) masih keliling-keliling di sini dan ada ancaman-ancaman gitu (pembunuhan), ternyata sekarang terjadi juga," katanya, Minggu, seperti dilansir Tribun Jabar.

Agus menjelaskan, ancaman itu dilaporkan langsung oleh pihak keluarga kepadanya.

Dia kemudian mengantisipasi ancaman itu dengan cara melaporkan ke Bhabinkamtibmas.

"Saya sudah antisipasi dengan cara lapor ke kadus, dan Bhabinkamtibmas."

"Dua hari itu saya juga pantau setiap malam dan aman-aman saja, tapi hari ini terjadi di rumah korban," ungkapnya.

Lokasi penemuan Wiwin Setiani (30), janda yang diserang duda berinisial M. Wiwin ditemukan dalam kondisi luka parah di depan rumahnya di Kampung Gunung Bentang, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (8/5/2022) pagi.
Lokasi penemuan Wiwin Setiani (30), janda yang diserang duda berinisial M. Wiwin ditemukan dalam kondisi luka parah di depan rumahnya di Kampung Gunung Bentang, Desa Jayamekar, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Minggu (8/5/2022) pagi. (TribunJabar.id/Hilman Kamaludin)

3. Polisi Disebut Tak Tindaklanjuti Laporan Korban

Masih dari Tribun Jabar, pihak keluarga korban sempat menyalahkan pihak kepolisian atas kasus ini.

Pasalnya, mereka menganggap, laporan terkait ancaman kepada korban tidak ditindaklanjuti oleh Bhabinkamtibnas dan pihak Polsek Padalarang.

Menanggapi hal itu, Kapolres Cimahi mengatakan, pihaknya telah menerima laporan dengan baik dan telah ditindaklanjuti.

"Memang benar, Mimin (ayah korban) telah melaporkan ancaman kepada korban serta keluarganya ke Bhabinkamtibnas kami yaitu Aipda Deden Supariadi melalui via telepon pada Selasa (3/5/2022) lalu," kata Imron, Rabu (11/5/2022).

Pada laporan itu, Aipda Deden menyarankan pihak keluarga korban untuk membuat pengaduan ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) di Polsek Padalarang.

Selanjutnya, Mimin dan rombongannya tiba di Polsek Padalarang di hari yang sama sekira pukul 20.30 WIB.

"Diterima dengan baik oleh kedua petugas SPK kami, pelapor menceritakan kronologis kejadian ancaman yang terjadi oleh korban dan keluarganya," terangnya.

Baca juga: Dipicu Pinjol, Ibu Bunuh Anak Balitanya yang Sedang Tidur di Hotel, Pelaku Sempat Coba Akhiri Hidup

Petugas lantas meneruskan laporan itu ke petugas piket Reskrim karena diduga ada unsur pidana.

Petugas kemudian menyarankan untuk melakukan mediasi.

"Karena pelaku ini memiliki hubungan asmara dengan korban dan kemudian ditolah menikah oleh pihak keluarga. Piket Reskrim menyarankan keluarga, RT dan RW untuk melakukan mediasi," ungkapnya.

Namun, pelaku kabur saat akan dilakukan mediasi bersama keluarga dan pihak kepolisian.

"Jadi kami tegaskan, pihak kepolisian tidak pernah menolak laporan masyarakat, petugas kami menerima dengan baik. Buktinya kami menindaklanjuti laporan tersebut," bebernya.

Baca juga: Pesepeda Motor Tewas Terlindas Truk di Depan Stasiun Pasar Senen Jakarta

4. Pelaku Akhiri Hidup

Setelah dilakukan pengejaran, keberadaan pelaku akhirnya terlacak oleh polisi.

Namun, saat ditemukan, pelaku dalam kondisi tewas gantung diri di pohon, Kamis.

"Jadi ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di kebun milik saudara Rohmat sekitar jam 6 pagi," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, dikutip dari Tribun Jabar.

M ditemukan pertama kali oleh keluarganya sendiri.

Saat itu, anggota Polres Cimahi sedang melakukan pemantauan di kediaman M.

Lalu, terdengar teriakan dari kediaman M.

"Terdengar suara histeris tangisan sekitar jam 6 pagi tadi di rumah keluarga tersangka."

"Kemudian dicek, dikonfirmasi ke dalam ternyata keluarganya itu mendapat info bahwa yang bersangkutan meninggal dengan gantung diri di kebun," ungkapnya.

Petugas kemudian mendatangi tempat di mana korban ditemukan gantung diri.

"Akhirnya anggota bersama keluarga dan beberapa orang kampung melakukan pengecekan ke lokasi."

"Hasilnya ditemukan dalam keadaan gantung diri, jenazah sudah dievakuasi dan dibawa ke Sartika Asih," terangnya.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Hilman Kamaludin/Nazmi Abdurahman)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas