Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Terungkap Pembunuh Teteh Julia, WNA Pakistan Mantan Suami Korban, Baru Tiga Bulan Cerai

Kasus tewasnya janda dua anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya menemui titik terang.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
zoom-in Terungkap Pembunuh Teteh Julia, WNA Pakistan Mantan Suami Korban, Baru Tiga Bulan Cerai
Kolase Tribun Jabar
Ilustrasi garis polisi - Kasus tewasnya janda dua anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya menemui titik terang. Polisi telah mengamankan pelaku pembunuhan Juju Juriah (46), yang tak lain adalah mantan suami korban. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus tewasnya janda dua anak di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat akhirnya menemui titik terang.

Polisi telah mengamankan pelaku pembunuhan Juju Juriah (46), yang tak lain adalah mantan suami korban.

Pelaku berinisial ZBH (42), merupakan warga negara asing (WNA) asal Pakistan.

Diketahui, Teteh Julia, sapaan akrab korban, ditemukan tewas di ruko miliknya di Kampung Godobag, Desa Tanjungkerta, Kecamatan Pagerageung, Selasa (17/5/2022).

Korban ditemukan dalam kondisi leher dan perut terluka akibat senjata tajam.

Mengutip Kompas.com, Polresta Tasikmalaya dengan cepat mengungkap kasus pembunuhan Teteh Julia, Jumat (20/5/2022).

"Tersangka atas Nama Zahur Bin Hasan Abu Hasan warga negara Pakistan. Alamatnya selama ini masih tinggal di Baregbag, Kabupaten Ciamis."

Berita Rekomendasi

"Korbannya atas nama Juju Juriah. Barang bukti 22 item, saksi ada 6 saksi yang diperiksa. Motif Dendam," kata Kabis Humas Polda Jabar, Kombes Pol Ibrahim Tompo, Jumat siang.

Motif dendam tersangka, kata Tompo, akibat tak terima diceraikan korban.

Selain itu, pelaku mempermasalahkan pembagian harta selama pernikahannya dengan korban sebelumnya.

Pelaku diketahui cerai dengan korban sejak tiga bulan lalu.

Setelah itu, pelaku selalu mengajak kembali rujuk, namun permintaan itu ditolak korban.

Baca juga: Penemuan Jasad Janda di Tasikmalaya: Terdapat Bekas Tusukan, Kedua Kaki Terikat Lakban

Baca juga: Polisi Tangkap Pasutri yang Jual Miras Oplosan hingga Akibatkan 3 Warga Sleman Tewas dan 1 Kritis 

"Tersangka masuk ke ruko korban kemudian mengajak korban rujuk tapi ditolak, lalu cekcok dan terjadi kekerasan sampai menyebabkan korban meninggal dunia."

"Pembunuhan ini kasusnya bisa langsung diungkap dan diamankan tersangkanya hari itu juga."

"Tersangka akan dihukum di Indonesia, pemberitahuan akan dikasih tahu ke Pakistan segera," ungkap Tompo.

Curhat Jadi Korban KDRT

Dikutip dari Kompas.com, Lina Marlina (42), adik korban mengatakan, semasa hidupnya, sang kakak bercerita kerap menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suami keduanya yang berasal dari Pakistan.

Mantan suami korban diketahui berinisial JO (41).

Lantaran kerap dianiaya, Juju pun mengajukan perceraian pada Desember 2021 setelah setahun menikah.

"Sebelum meningga dunia, dia (korban) sering kali curhat, selama berumah tangga dengan mantan suaminya berinisial JO, sering kali (pelaku) melakukan kekerasan dalam rumah tangga."

"Dengan cara membenturkan kepala korban ke tembok, mencekik, memukul hingga wajahnya lebam-lebam dan membiru. Itu cerai gara-gara itu," terangnya.

Jasad korban bersiap dimasukkan ke dalam ambulans untuk dibawa ke RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Selasa (17/5) pagi.
Jasad korban bersiap dimasukkan ke dalam ambulans untuk dibawa ke RSU dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Selasa (17/5) pagi. (Istimewa/ dokumentasi Polsek Pagerageung)

Kronologi Penemuan Jasad

Mengutip Tribun Jabar, jasad korban pertama kali ditemukan oleh keponakannya bernama Galih (16).

Galih yang tidur di lantai dua, bangun untuk melaksanakan Salat Subuh sekira pukul 05.00 WIB.

Ia turun ke lantai satu untuk membangunkan korban yang biasa tidur di musala toko.

Namun, saat itu korban tak bangun.

Baca juga: Aniaya Bajing Loncat hingga Tewas, Sopir Truk di Medan Divonis 5 Tahun Penjara

Tanpa curiga, Galih melaksanakan Salat Subuh terlebih dahulu dan kemudian kembali membangunkan korban.

"Namun, saksi curiga melihat tubuh korban tak bergerak, saat membuka bantal saksi terkejut korban bersimbah darah di leher," ungkap Erustiana.

Ketua Wilayah Godebag, Oding menambahkan, Galih bahkan melihat kedua kaki korban terikat lakban hitam.

"Saksi kemudian memberi tahu orang lain, termasuk saksi Nining, yang biasa bantu-bantu di toko milik korban," ujar Oding.

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJabar.id/Firman Suryaman, Kompas.com/Irwan Nugraha)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas