Soal Penyebab Banjir Rob Semarang, Kementerian PUPR Bantah Tanggul Tambak Mulyo Jebol
Tanggul Tambak Mulyo yang berada di Kelurahan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, tidak jebol tetapi air laut melewati ketinggian tanggul
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Daryono
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian PUPR memastikan Tanggul Tambak Mulyo yang berada di Kelurahan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, tidak jebol tetapi air laut melewati ketinggian tanggul atau melimpas ke daratan.
"Berdasarkan keterangan tim yang sudah di lokasi, Tanggul Tambak Mulyo tidak jebol hanya melimpas ke daratan air lautnya," kata Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja saat dihubungi, Senin (23/5/2022) malam.
Endra menjelaskan, Tanggul Tambak Mulyo memiliki tinggi 180 cm, di mana dalam lima tahun terakhir sejak 2017 ketinggian air laut hanya maksimal 180 cm di atas permukaan laut dan ketinggian harian sekitar 60 cm.
"Jadi sebetulnya dengan elevasi tertinggi lima tahun terakhir, masih bisa kami tahan pasang ketinggiannya. Tapi tadi pukul 14.00 WIB sampai 16.00 WIB di Semarang, Pekalongan, Demak memang elevasi pasang surutnya sampai 210 cm, melewati 30 cm (dari ketinggian tanggul)," papar Endra.
Baca juga: Banjir Rob Landa Kawasan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Karyawan PT Lamicitra Dievakuasi
Untuk langkah jangka pendek, kata Endra, besok tim dari Sumber Daya Air Kementerian PUPR akan memperkuat tim yang sudah ada di lapangan untuk melakukan pemeriksaan di lokasi.
Kemudian, Kementerian PUPR juga akan menyiapkan bahan-bahan menahan banjiran seperti geobag hingga jumbobag agar air laut tidak melimpas ke daratan atau melewati batas ketinggian tanggul.
Selain itu, kata Endra, Kementerian PUPR bersama Pemerintah Provinsi dan Kota menyiapkan bahan makanan untuk warga yang terdampak pasangnya air laut dan jika diperlukan tempat pengusian, maka akan segera dipersiapkan.
Setelah air laut surut, maka Kementerian PUPR melakukan identifikasi titik-titik yang air lautnya melewati batas ketinggian tanggul, serta menyiapkan pompa untuk membuang air laut dari daratan.
"Ke depan, memang kami perlu antisipasi lagi, apakah memang ini kejadian luar biasa atau memang kalau diperlukan, kami akan lakukan review desain tanggulnya. Apakah perlu peninggian lagi atau langkah lain? kami lihat secara keseluruhan sesudah pasca ini," tuturnya.
Baca juga: Tim SAR Evakuasi Seorang Ibu Hamil dari Kawasan Berikat PT Lamicitra Akibat Banjir Rob
Untuk penanganan jalan nasional yang terdampak pasangnya air laut, Endra menyebut Kementerian PUPR akan menyedot air dengan pompa portabel untuk melengkapi pompa yang sudah tersedia.
"Kalau sudah surut segera kami pompa, itu kan jalur logistik vital itu. Pompanya kami segera operasikan dan sekarang dalam posisi siaga," ucapnya.
Dikutip dari Tribun Jateng, terdapat lima RW yaitu RW 12 hingga RW 16 mengalami genangan air rob akibat pasangnya air laut yang melewati ketinggian tanggul.
Adapun ketinggian air yang menggenangi Tambak Mulyo antara 15 sentimeter hingga satu meter lebih.
Ketua RW 13 Tambak Mulyo, Edi Suwarno menuturkan, air masuk ke pemukiman warga pada pukul 11.00 WIB.
Ia menyebut banjir rob ini adalah paling parah selama tiga pekan terakhir.
“Ketinggian di sini 65 sentimeter, jadi barang-barang warga tidak bisa diselamatkan,” jelasnya.
Edi mengungkapkan, akibat banjir rob, warga kebingungan untuk mencari tempat tinggal.
“Kami membutuhkan dapur umum dan tempat mengungsi sementara,” ungkapnya.(*)