Berawal Ribut saat Rapat, Kepsek Hajar Seorang Guru di Kupang, 6 Guru Lainnya Ikut Keroyok Korban
Kasus penganiayaan terhadap seorang guru terjadi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). Korbannya bernama Anselmus Nalle (44).
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Kasus penganiayaan terhadap seorang guru terjadi di Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dilaporkan yang menjadi korbannya bernama Anselmus Nalle (44).
Ia menjabat mengajar sekolah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Oelbeba, Kecamatan Fatuleu.
Sementara pelakunya merupakan kepala sekolah dan 6 guru yang juga mengajar di sekolah tersebut.
Peristiwa tersebut terjadi di Desa Oebola, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Selasa 31 Mei 2022 pukul 12.20 Wita.
Kasus ini telah ditangani Polres Kupang setelah dilaporkan korban.
Kapolres Kupang, AKBP FX Irwan Arianto menjelaskan, kronologi kejadian beserta identitas dan peran 6 terduga pelaku lain.
Baca juga: Pelaku Penganiayaan Anak Anggota DPR Minta Kasus Diselesaikan Restorative Justice, Ini Respon Polisi
Enam terduga pelaku dimaksud, adalah Elionora Katarina Nitti, Ernawati Manu, Demsy, Goris Tanone, Daniel Laot dan Roni Meko.
Kapolres Irwan mengatakan, pada Selasa siang, Kepsek SDN Oelbeba dan 6 pelaku lain diduga melakukan tindak pidana secara bersama melakukan kekerasan atau pengeroyokan serta perampasan satu unit handphone (HP) merek Samsung A 20 S milik Anselmus Nalle.
Kejadian bermula dari rapat di ruangan guru, membahas evaluasi ujian sekolah dan persiapan penilaian akhir semester.
Dalam rapat tersebut, terjadi perbedaan pendapat antara kepala sekolah dan korban sehingga mengakibatkan kepala sekolah marah lalu memukul dan menggebrak meja.
Aleksander Nitti juga beranjak dari tempat duduk lalu berjalan dengan cepat menghampiri Anselmus Nale yang sementara duduk berjarak sekitar 4 meter dari diirinya.
Kemudian Aleksander meninju korban mengenai bahu kiri belakang.
Selain itu mengayunkan kursi kayu dan memukulkan ke badan korban, namun ditangkis sehingga mengakibatkan jari manis serta jari tengah tangan kanan korban lecet dan bengkak.
Baca juga: Brutal Tamu Vila Aniaya 6 Warga Cisarua, Korban Dipukul, Diludahi dan Dicekik hingga Pingsan
Bersamaan itu, Elionora Katarina Nitti juga ikut melakukan penganiayaan terhadap korban.
Dia melempar buku mengenai punggung belakang korban, serta memukul punggung korban sembari mengumpat.
Pelaku lain Ernawati Manu juga ikut memukul menggunakan kayu sebesar genggaman tangan orang dewasa mengenai kepala bagian kanan korban.
Melihat itu, beberapa saksi melerai mereka. Saat sudah berada di luar ruangan rapat, korban masih terus dikejar oleh para pelaku hingga di lapangan sekolah.
Ketika sudah berada di lapangan sekolah, korban mendapat pemukulan dari Demsy, mengenai tangan kiri.
Demsy juga merampas satu unit HP dari tangan korban.
Korban terus digiring, dikejar lalu dipaksa hingga dibawa masuk ke ruangan perpustakaan SDN Oelbeba.
Goris Tanone meninju bibir mulut korban hingga luka robek dan berdarah.
Pelaku lainnya, Daniel Laot juga menganiaya korban dengan meninju pelipis mata kanan hingga luka bengkak lebam dan memar.
Para pelaku belum juga puas. Kemudian korban digiring oleh para terduga pelaku hingga tiba di depan teras SDN Oelbeba.
Pelaku lainnya, Roni Meko juga ikut menganiaya dengan meninju korban mengenai pipi dan dagu korban hingga memar bengkak lebam.
Baca juga: Ayah Tega Aniaya 2 Anak Kandungnya di Tanjung Duren, Bermula Saat Pelaku Dikurung Istri di Kamar
Korban berusaha melarikan diri menuju kantor Desa Oebola. Anselmus Nalle memohon kepada perangkat desa agar menolongnya.
Setelah mengamankan korban, perangkat desa menyarankan agar melapor polisi.
“Atas kejadian tersebut korban datang melaporkan ke Mapolres Kupang guna proses hukum selanjutnya,” kata Kapolres Irwan.
Menurut Kapolres Irwan, penyidik sedang melengkapi administrasi penyidikan lalu memeriksa pelapor, saksi dan terlapor.
Korban dipindah sementara
Pemerintah Kabupaten Kupang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan telah mengetahui kasus pengeroyokan Anselmus Nalle (44), guru Sekolah Dasar Negeri (SDN) Oelbeba di Desa Oebola, Kecamatan Fatuleu.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kupang Imanuel Buan mengaku mendapat informasi sehari setelah kejadian.
"Begitu kejadian dia (Anselmus Nalle) sudah laporkan pada Rabu (1/6/2022) malam," kata Imanuel kepada wartawan, Minggu (5/6/2022).
Baca juga: Oki Tewas Dianiaya 4 Temannya, 3 Pelaku Diringkus, Polisi Masih Kejar BE yang Kini Jadi DPO
Anselmus Nale diduga dikeroyok oleh Kepala SDN Oelbeba Aleksander Nitti beserta 6 pelaku lainnya. Selain memukul dengan tangan dan kayu, mereka melempar korban dengan batu dan buku.
Imanuel mengatakan, pihaknya mengantisipasi agar tindakan brutal tersebut terulang lagi, dengan memindahkan korban.
Menurut Imanuel, untuk sementara korban Anselmus Nalle berkantor di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
"Mulai besok (Senin, 6/6/2022) saya minta dia masuk saja di dinas dan kita akan panggil kepala sekolahnya dan minta pertanggungjawaban," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Kronologi Kepsek SDN Oelbeba Kupang Aniaya Guru, Identitas 6 Pelaku Terungkap
(Pos-Kupang.com/Ryan Tapehen)
Berita lainnya seputar kasus penganiayaan.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.