Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pria yang Mutilasi Putri Kandungnya Jalani Observasi Kejiwaan di RSJ Tampan Pekanbaru

Petugas belum sempat menginterogasi pelaku lantaran pelaku masih mengamuk, sehingga tangan dan kakinya terpaksa diborgol.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Pria yang Mutilasi Putri Kandungnya Jalani Observasi Kejiwaan di RSJ Tampan Pekanbaru
TribunPekanbaru.com/Istimewa
Arharubi, ayah yang memutilasi anak kandungnya di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau. 

TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Arharubi (42), pelaku mutilasi dibawa ke Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Tampan, Kota Pekanbaru untuk menjalani proses observasi kejiwaan.

Dia terindikasi merupakan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Arharubi adalah pelaku mutilasi putrinya sendiri, F yang masih berusia 9 tahun di Kabupaten Inhil, Provinsi Riau.

Pelaku memutilasi tubuh korban menjadi beberapa bagian.

Dia melakukan aksinya di rumahnya di Jalan Propinsi Kelurahan 4, Tembilahan Barat, Kecamatan Tembilahan Hulu, Senin (13/6/2022) kemarin.

"Pelaku kita bawa ke RSJ Tampan Pekanbaru untuk observasi kejiwaan. Untuk waktunya paling cepat sekitar 12 sampai 14 hari," kata Kapolsek Tembilahan Hulu Iptu Ricky Marzuki, saat dikonfirmasi tribunpekanbaru.com, Selasa (14/6/2022) siang.

Untuk kelanjutan penanganan kasus ini, masih menunggu hasil observasi kejiwaan pelaku.

BERITA TERKAIT

Observasi ini bertujuan untuk memastikan apakah memang pelaku mengalami gangguan kejiwaan atau tidak.

Ricky mengatakan petugas belum sempat menginterogasi pelaku lantaran kondisinya belum memungkinkan.

Baca juga: Fakta-fakta Ayah Mutilasi Anak di Inhil: Kronologi Kejadian hingga Polisi Diserang dengan Parang

Pelaku masih mengamuk, sehingga tangan dan kakinya terpaksa diborgol.

"Dalam kondisinya seperti itu, susah kita mau ambil keterangan. Sejauh ini kita baru memeriksa beberapa saksi," terang Ricky.

Ia menambahkan, meski terindikasi ODGJ, tapi pelaku tak mengantongi kartu kuning. Maka dari itu, obervasi kejiwaan penting dilakukan untuk memastikannya.

"Jadi kita tunggu hasil observasi, apakah memang dia ini gangguan jiwa atau tidak," tandasnya.

Terungkapnya peristiwa pembunuhan mutilasi ini, berawal saat petugas mendapat laporan dari masyarakat adanya seorang pria yang mengamuk di jalanan.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas