Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Kabupaten Kediri Terima 16.400 Dosis Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku

Pemerintah Kabupaten Kediri Jawa Timur menerima 16.400 dosis vaksin vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK)

Editor: Erik S
zoom-in Pemerintah Kabupaten Kediri Terima 16.400 Dosis Vaksin Penyakit Mulut dan Kuku
Kementan
Pemerintah Kabupaten Kediri Jawa Timur menerima 16.400 dosis vaksin vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI -  Pemerintah Kabupaten Kediri Jawa Timur menerima 16.400 dosis vaksin vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK)

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan penyuntikan vaksin itu diharapkan selesai sebelum lebaran Iduladha 2022.

Baca juga: Jalani Uji Klinik Fase 3, BPOM: Diharapkan Dukung Kemandirian Pembuatan Vaksin Covid-19 Dalam Negeri

"Sebanyak 16.400 dosis vaksin PMK telah kita terima, pelaksanaan vaksinasi sudah kita mulai dan kita harapkan sebelum lebaran Idul Adha semua telah selesai," kata Mas Dhito, Jumat (1/7/2020).

Kasus PMK di Kabupaten Kediri telah menyebar di 140 desa yang ada di 26 kecamatan.

Selain kegiatan vaksinasi yang dilakukan, Mas Dhito meminta pengobatan ternak yang terinveksi PMK termasuk monitoring perkembangan kondisi kesehatannya tetap diutamakan. 

Daerah yang masuk prioritas vaksinasi yakni desa yang minim penyebaran PMK dan masuk kategori desa hijau. Secara detail, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsing menyampaikan, desa yang masuk kategori hijau saat ini sebanyak 204 desa. 

Populasi ternak di desa kategori hijau itu menjadi prioritas karena selain meminimalisir penyebaran sekaligus meminimalisir risiko bilamana terdapat efek samping dari vaksin.

Berita Rekomendasi

Hewan yang mendapatkan vaksin pun hewan yang benar-benar sehat.

Baca juga: Antisipasi Penularan COVID-19, Pemprov DKI Ajak Masyarakat Vaksin Booster dan Hidup Sehat 6M

"Sesuai dengan SOP hewan yang pernah terkena PMK tidak wajib untuk divaksin," terangnya.

Hewan ternak sapi yang divaksin diprioritaskan untuk sapi perah baru kemudian ke sapi bibit maupun anakan.

Sedang, untuk sapi yang dalam waktu dekat akan disembelih tidak dilakukan vaksinasi sebab akan menyisakan residu yang dikhawatirkan berdampak pada orang yang mengkonsumsi.

"Jadi saat ini ternak jantan terutama yang akan dikurbankan tidak jadi sasaran vaksin, termasuk ternak yang masih bunting maupun sakit tidak divaksin," ungkapnya.

Dalam upaya pelaksanaan percepatan vaksinasi, DKPP Kabupaten Kediri menggandeng kalangan akademisi perguruan tinggi yang memiliki jurusan kedokteran hewan.

Baca juga: Cegah PMK, Dinas Pertanian dan Peternakan Karo Terima 200 Dosis Vaksin

Selain itu, bantuan SDM juga datang dari perhimpunan dokter hewan Indonesia sebanyak 25 dokter hewan mandiri. 

Halaman
12
Sumber: Surya
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas