Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sapi di Cianjur Mengamuk Masuk ke Parit hingga Mengakibatkan Dua Kakinya Patah

Sapi yang mengalami patah kedua kaki tersebut akhirnya ditukar dengan sapi yang sehat

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Sapi di Cianjur Mengamuk Masuk ke Parit hingga Mengakibatkan Dua Kakinya Patah
ISTIMEWA
Ilustrasi sapi - Sapi yang baru diturunkan dari truk mengamuk, berlari di gang sempit lalu masuk ke parit yang mengakibatkan kedua kaki patah. Peristiwa itu terjadi di Gang Al Islah Kampung Warung Jambe, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2022) sekitar pukul 14.00 WIB. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar Ferri Amiril Mukminin

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Sapi yang baru diturunkan dari truk mengamuk, berlari di gang sempit lalu masuk ke parit yang mengakibatkan kedua kaki patah.

Peristiwa itu terjadi di Gang Al Islah Kampung Warung Jambe, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (9/7/2022) sekitar pukul 14.00 WIB.

Warga Gang Al Islah, Deni Krisman (40), mengatakan, sapi itu berlari mengamuk hingga terperosok ke dalam parit mengakibatkan kedua kakinya mengalami patah itu rencana akan dikurbankan.

Deni mengatakan, kejadiannya bermula saat sapi tersebut dibawa oleh tiga pekerja dari bandar.

Saat melihat banyak orang, sapi tersebut diduga stres hingga berlari dan mengamuk.

Baca juga: Sapi Kurban Wapres Maruf Amin Terperosok Masuk Got, Proses Evakuasi 4 Jam Berlangsung Dramatis

"Tiga orang pekerja tak bisa mengendalikan sapi tersebut hingga terlepas," kata ," ujar Deni, Minggu (10/7/2022).

BERITA TERKAIT

Sapi yang mengalami patah kedua kaki tersebut akhirnya ditukar dengan sapi yang sehat.

 Sementara itu, di tempat lain sapi yang menyeruduk panitia kurban dan nyaris melukai warga diduga stres dan karakter dari jenis simental.

Diberitakan sebelumnya,  sapi kurban mengamuk ketika hendak disembelih di Hari Raya Idul Adha di Kampung Wargaluyu, RT 01/11, Desa Nagrak, Cianjur, Minggu (10/7/2022).

Ketua RW setempat, Rosihan Ahmad (50), mengatakan, sapi kurban tersebut mengamuk karena sudah menjadi karakter hewan itu.

“Selain itu juga karena sudah stres, soalnya jadi sapi terakhir yang disembelih,” katanya.

Selama berpuluh-puluh tahun, Rosihan mengaku belum pernah mengalami kejadian demikian.

Meskipun begitu, ia menyebut bahwa kejadian tersebut merupakan hal biasa setiap Hari Raya Iduladha.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas