Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kisah Getir Warga Pati Jateng Selamat dari Banjir Bandang: Rumah Ambruk Dalam Hitungan Menit

Banjir bandang menerjang Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati.

Editor: Erik S
zoom-in Kisah Getir Warga Pati Jateng Selamat dari Banjir Bandang: Rumah Ambruk Dalam Hitungan Menit
Tribun Jateng/ Mazka Hauzan Naufal
Frengki Firmansyah (berpeci) menunjukkan rumahnya yang hancur, bangunannya hanyut terbawa banjir bandang yang terjadi di Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso, Pati, Kamis (14/7/2022) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM, PATI - Banjir bandang menerjang Desa Bulumanis Kidul, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (14/7/2022) dini hari.

Banjir bandang terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Suwatu.

Baca juga: Banjir Rob di Palabuhanratu Sukabumi, Puluhan Bangunan Rusak

Banjir tersebut meluluhlantakkan harta benda Frengki Firmansyah.

Rumahnya roboh, hancur, rata dengan tanah. Bahkan sebagian besar material bangunan hanyut terbawa air bah.

Kendaraan bermotor, perabotan, surat-surat berharga, semuanya lenyap akibat musibah ini.

“Rumah saya ambruk. Barang-barang tidak ada yang terselamatkan kecuali pakaian yang saya kenakan,” ujar dia.

Frengki menyebut, saat banjir bandang terjadi, ia tengah tertidur pulas.

Berita Rekomendasi

Istrinya membangunkannya saat air mulai menggenangi jalanan desa sekira pukul 01.00 WIB dini hari.

Baca juga: Banjir Landa Satu Desa di Kabupaten Tasikmalaya

Dengan panik, ia langsung mengungsikan istri dan anak-anaknya ke rumah tetangga yang bertingkat.

Ia juga menggedor-gedor pintu rumah-rumah tetangga membangunkan mereka. 

 
“Saya lihat air sudah masuk jalan. Saat air mulai deras, beruntung semua warga sudah mengungsi ke rumah tetangga yang tingkat,” kata dia.

Bagaikan tsunami, banjir bandang tiba-tiba datang dengan suara bergemuruh, merobohkan deretan rumah-rumah dalam hitungan menit.

“Suaranya duak-duak-duak, kroak-kroak-kroak. Rumah ambruk dalam hitungan menit,” ujar dia.

Frengki berupaya sabar.

Baca juga: Korban Banjir Bandang di Leuwiliang Bogor Ditemukan di Sungai Cisadane Tangerang

Bahkan dirinya masih mengucap hamdalah ketika menceritakan harta bendanya yang musnah.

“Dunia tidak usah dipikir dulu, yang penting istri dan anak-anak selamat. In syaa Allah harta bisa kita upayakan lagi,” ucap dia bijak.

Frengki berharap, tanggul sungai bisa dibenahi secepatnya supaya tidak ada air bah susulan.

“Harus secepatnya, karena sungai sama permukiman warga sejajar, rata, sama tinggi. Kalau tidak secepatnya tanggul diperbaiki, kita tidak tahu kalau bencana datang lagi,” tandas dia.

Saat mengirimkan bantuan pangan untuk korban banjir, Bupati Pati Haryanto mengakui dampak banjir bandang ini cukup parah.

Baca juga: 3 Ruang Belajar di Pondok Pesantren Nurul Tsaqalain Maluku Tengah Rusak Diterjang Longsor

“Kami menginventarisasi dampak banjir bandang ini. Dampaknya cukup berat. Ada 13 rumah yang roboh, hanyut terbawa banjir di Desa Bulumanis Kidul. Di Desa Tunjungrejo ada 12 rumah hanyut, dan di Desa Sekarjalak ada beberapa rumah rusak ringan,” ucap dia.

Camat Margoyoso Agus Purwanto menyebut, peristiwa banjir bandang ini didahului intensitas hujan yang tinggi di hulu, yakni di lereng Pegunungan Muria.

“Sehingga sekira 23.30 elevasi air mulai meninggi. Banjir terjadi di Desa Bulumanis Kidul, Sekarjalak, Kajen, Tunjungrejo, dan Bulumanis Lor. Kerusakan terparah di Bulumanis Kidul dan Tunjungrejo,” kata dia.

Banjir bandang di Desa Bulumanis Kidul diakibatkan jebolnya tanggul Sungai Suwatu sepanjang sekira 30 meter.

“Di Desa Tunjungrejo kemarin sudah kami mintakan Balai Besar Wilayah Sungai (untuk memperbaiki tanggul). Sebab, 10 hari lalu juga terjadi banjir bandang di sana. Ada tujuh rumah yang sudah kami bantu, tapi malam harinya banjir lagi dan lebih meluas, ada sekira 10 rumah hanyut dan rusak,” kata Agus.

Menurut Agus, di luar rumah yang hanyut, di Desa Bulumanis Kidul dan Tunjungrejo ada sekira 200 rumah yang terdampak banjir bandang hari ini. 

Bupati Pati tinjau lokasi

Bupati Pati Haryanto meninjau keadaan di Desa Bulumanis Kidul usai diterjang banjir bandang.

Menurut Haryanto, banjir bandang kali ini cukup parah.

“Kami menginventarisir dampak banjir bandang ini. Dampaknya cukup berat karena ada 13 rumah yang roboh, hanyut terbawa banjir, di Desa Bulumanis Kidul. Kemudian di Desa Tunjungrejo ada 12 rumah rusak, dan di Desa Sekarjalak rusak ringan,” ucap dia.

Haryanto mengatakan, untuk penanganan cepat, pihaknya mendahulukan suplai makanan untuk warga.

Baca juga: Satu Orang Tewas Tertimbun Tanah Longsor di Pasaman Barat

Hal ini mendesak karena warga tidak bisa memasak akibat dampak banjir.

“Bantuan makanan datang dari PMI, relawan, komunitas, Dinsos, dan Kemensos. Nanti juga ada dapur umum kami tempatkan dekat Balai Desa Bulumanis Kidul. Gudang di PMI juga saya minta dimanfaatkan sebagai dapur umum untuk memback up, yang penting kebutuhan pangan warga tercukupi,” ujar dia.

Setelah itu, lanjut Haryanto, pihaknya memetakan kebutuhan-kebutuhan lain yang dibutuhkan korban banjir.

“Rumah rusak, sudah barang tentu pemerintah akan membantu. Kasihan karena dokumen-dokumen penting juga hanyut terbawa banjir,” ucap dia.

Haryanto meminta masyarakat bersabar dan tidak saling menyalahkan.

Ia meminta masyarakat bersatu padu menyikapi musibah ini dan mencari solusi terbaik.

Terkait kondisi listrik yang padam hingga sore hari ini, Haryanto sudah menghubungi Manajer PLN Juwana.

Listrik akan segera dinyalakan lagi.

“Dipadamkan tadi atas permintaan kades. Sebab dalam kondisi banjir, berbahaya kalau terjadi korsleting,” ujar dia.

Baca juga: Banjir Bandang Terjang Puluhan Rumah di Kampung Cisarua, Kepala Desa: Ini Terparah Selama 30 Tahun

Adapun mengenai tanggul yang jebol, pemerintah akan membuat tanggul darurat.

Saat ini, alat-alat berat juga telah diterjunkan untuk membersihkan desa dari endapan lumpur.

Satu unit ekskavator juga diterjunkan untuk mengevakuasi sumbatan di bawah jembatan di Jalan Juwana-Tayu, turut Desa Sekarjalak.

Namun, menurut Haryanto, ekskavator saja tidak cukup untuk mengatasi sumbatan di bawah jembatan.

“Maka saya perintahkan Kepala DPU, karena ekskavator saja tidak akan bisa mengatasi, kami turunkan manual dengan gergaji mesin, bambu itu sudah kayak benang ruwet. Harus dipotong-poton dulu baru diangkat ke atas, itu akan menyelesaikan persoalan, karena sudah beberapa kali saya mengatasi permasalahan semacam itu,” tandas Haryanto.

Pada kesempatan tersebut, Haryanto juga didampingi Asisten 2 Sekda Pati Pujo Winarno, Kalakhar BPBD Pati Martinus Budi Prasetya, Kasatpol PP Pati Sugiyono, Camat Margoyoso Agus Purwanto, Kepala Desa Bulumanis Kidul dan Sekarjalak, serta perwakilan dari Dinsos, DPUTR, dan Kemensos. 

Penulis: Mazka Hauzan Naufal

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Frengki Ceritakan Datangnya Banjir Bandang Bulumanis Kidul Pati Bagai Tsunami, Rumahnya Rata Sekejap

dan

Bupati Pati Haryanto Cek Kondisi Terkini Desa Bulumanis Kidul Sesuai Banjir Bandang, Memprihatinkan

Sumber: Tribun Jateng
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas